Menteri Ketenagakerjaaan, Muhammad Hanif Dhakiri berharap adanya sinergi antara pemerintah dan pihak swasta dalam pengembangan human capital. Sebab peran human capital sangat penting dalam proses produksi maupun pertumbuhan ekonomi dewasa ini.
"Itulah mengapa kita mengenal ekonomi yang berbasis pengetahuan dimana artinya ekonomi yang mengandalkan pengetahuan sumber daya manusia," ujar dia saat menghadiri acara Studi dan Apresiasi Indonesia Human Capital Studi (IHCS) di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Terkait acara tersebut, Hanif Dhakiri menyambut baik penyelenggaraan studi IHCS 2016 ini, dan berharap kegiatan ini dapat berlangsung rutin di masa yang akan datang.
"Kami mengapresiasi penyelenggaraan studi human capital ini karena akan membawa manfaat bagi dunia usaha di tanah air," ujar dia.
Untuk diketahui, IHCS merupakan kegiatan studi mengenai Human Capital Management System (HCMS), untuk mengukur tingkat keselarasan dan keefektifan Human Capital Management System di organisasi. Proses studi dan sharing dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Dunamis Human Capital dan Majalah BusinessNews Indonesia ini, telah berlangsung selama lima bulan, sejak April hingga Agustus 2016.
Puncak kegiatan IHCS terdiri dari Presentasi & Sharing tentang keunggulan Human Capital Initiatives, Pemaparan hasil studi IHCS, serta Pemberian Apresiasi IHCS kepada perusahaan yang memiliki banyak keunggulan dalam pengelolaan HCMS-nya, dan dinilai layak untuk direkomendasikan atau diterapkan di perusahaan lain.
Pada acara puncak tersebut berbagai perusahaan dari 10 sektor industri di Indonesia, berhasil memperoleh Apresiasi IHCS 2016, antara lain: Telkom, FIFGROUP, Enseval, United Tractors, Bank BTN, BPJS Ketenagakerjaan, PT PP, PLN, Puninar Logistic, Wijaya Karya, Semen Indonesia, Pembangkitan Jawa Bali, BFI Finance, Asuransi Jasa Indonesia, Indonesia Power, serta beberapa BPD dan perusahaan lainnya.
Chief of HCMS Dunamis Human Capital, Muhammad Hamdani berharap hasil studi ini akan menjadi benchmark terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari pengembangan Human Capital Management System di organisasi-organisasi di Indonesia sehingga proses pembelajaran dan transformasi yang dilakukan dapat berjalan lebih cepat untuk mendukung strategi organisasi.
"Hal ini dikarenakan melalui pengelolaan Human Capital yang efektif dan selaras dengan strategi organisasi, para praktisi Human Capital semakin memantapkan posisi strategisnya sebagai business partner dalam mendorong laju pertumbuhan organisasi di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dan juga di masa yang akan datang," paparnya.
Melalui studi IHCS, diperoleh Human Capital Index Norm dari 10 sektor industri di Indonesia. Selain itu, organisasi-organisasi dapat mengetahui sejauh mana mereka telah memenuhi ekspektasi dari para karyawannya.
Dengan adanya hasil survei mengenai organisasi dan pengelolaan Human Capital-nya, maka organisasi-organisasi di Indonesia dapat menetapkan tolak ukur dan arah perbaikan yang perlu dilakukan dalam aspek Human Capital, guna mendukung perkembangan bisnis di Indonesia.
"Oleh karena itu, kita memandang penting untuk melakukan studi ini secara rutin setiap tahunnya dan mengajak organisasi-organisasi lain untuk turut serta sebagai peserta, agar para praktisi Human Capital di Indonesia dapat terus ter-update dengan tren-tren yang terjadi dalam pengelolaan Human Capital dan memudahkan CEO dalam mengambil keputusan dari usulan-usulan pengembangan Human Capital di organisasi," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement