Sebuah wacana bagus sekali ketika danau toba dijadikan destinasi wisata international. Hal ini dikatakan pengusaha UMKM sekaligus Ketua Tangan Di Atas (TDA) Sumut, Alween Ong, Sabtu (24/9/2016).
"Sebuah geliat perekonomian tentu akan bertumbuh karena meningkatnya perputaran uang dari sebelumnya yang berasumsi hanya sebagai destinasi lokal," katanya.
Namun, dikatakannya, geliat bertumbuh ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas produk dan kualitas sumber daya wirausahanya.
"Jika tidak, maka yg terjadi adalah minimnya produk lokal, membanjirnya produk luar daerah yang menjadi penjualnya masyarakat lokal itu sendiri.
Salahkah? Saya rasa tidak juga, hanya saja perlunya ranah lokal diangkat sehingga khas daerah menjadi nilai tambah alias value added yang membuat sesuatu menjadi hal yang dirindukan," ujarnya.
Dimisalkannya, jika pengunjung datang ke Danau Toba, menikmati panganan yang hanya ada disana, membeli alat musik ataupun souvenir yang hanya ada di danau toba. Sehingga buatan masyarakat lokal dan wajib memiliki sertifikasi halal pada makanan sehingga tidak ragu masyarakat untuk datang dan makan di daerah.
" Begitu juga semisal pemerintah memberi fasilitas pembelajaran bahasa international, memberikan pelatihan standart pariwisata baik pada tour leader, hotel, wirausaha hingga juru parkir,"katanya.
Dan yang tidak kalah penting, ditambahkannya, adalah rasa keamanan dan kepercayaan masyarakat merupakan hal yang harus diutamakan.
"Lokasi yang diangkat menjadi ranah international haruslah diimbangi pula dengan kesiapan masyarakat setempat dalam menjamu para pengantar income bagi masyarakat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement
