Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi Bekali Pengusaha Baru dengan Literasi Keuangan

Hipmi Bekali Pengusaha Baru dengan Literasi Keuangan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Pusat membekali para pengusaha baru dengan literasi keuangan untuk mendorong perkembangan ekonomi Tanah Air.

Berdasarkan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan, tingkat wawasan keuangan masyarakat Indonesia baru sekitar 21,84 persen dan dinilai masih jauh di bawah standar Bank Dunia yaitu 30 persen.

"Karena itu HIPMI merasa perlu ada langkah nyata untuk memperbaiki literasi keuangan masyarakat dan anggota HIPMI pada khususnya, karena literasi keuangan merupakan satu kemampuan yang sangat penting dimiliki pengusaha muda Indonesia untuk memperbaiki kualitas pengusaha dan ketahanan ekonomi nasional," kata Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Pusat, Aaron Sampetoding, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Melalui pembekalan literasi yang mengambil tema "Businessman Tangguh Paham Keuangan" yang diselenggarakan di Jakarta (4/10), HIPMI menyosialisasikan beberapa pengetahuan di bidang finansial seperti konsep keuangan, kebijakan finansial di Indonesia, serta produk finansial yang dapat digunakan sebagai alat bantu.

Jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen padahal idealnya adalah di atas 2 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Angka tersebut masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), Thailand (3 persen), atau dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat (11 persen) dan Jepang (10 persen).

Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 4 persen perusahaan yang dapat bertahan selama lima tahun pertama. Sementara yang lain tidak mampu menghadapi berbagai kendala pendatang baru di dunia usaha antara lain strategi pemasaran, pasar, dan kurangnya pengetahuan di bidang finansial.

HIPMI sebagai organisasi kewirausahaan nasional merasa perlu membenahi ekosistem wirausaha pengusaha muda Indonesia di masa depan karena pengusaha baik skala kecil maupun besar, adalah pihak yang ikut menggerakkan perekonomian negara.

"Ekosistem wirausaha yang baik adalah apabila pengusaha berada dalam lingkungan yang menopang tumbuh kembangnya usaha dan tingkat ketahanan pengusaha dari tantangan alaminya yaitu akses ke pendanaan, akses ke pasar, kebijakan pemerintah, budaya masyarakat yang mendukung serta sektor pendidikan yang bersahabat dan menopang tumbuh kembang pengusaha pemula dan muda-baru," kata Aaron. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: