Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Impor Komoditas ke Kaltim Capai Rp31,28 Triliun

Nilai Impor Komoditas ke Kaltim Capai Rp31,28 Triliun Kredit Foto: Antara/Izaac mulyawan
Warta Ekonomi, Samarinda -

Provinsi Kalimantan Timur sepanjang Januari hingga Agustus 2016 mendatangkan berbagai komoditas dari sejumlah negara dengan nilai mencapai Rp31,28 triliun, berupa migas maupun nonmigas.

"Selain kita melakukan ekspor dengan nilai yang lebih besar, kita juga melakukan impor. Nilai impor Kaltim periode Januari-Agustus 2016 mencapai 2,502 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp31,28 triliun jika 1 dolar rata-rata sama dengan Rp12.500," ucap Kepala BPS Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis?(6/10/2016).

Rincian komoditas yang diimpor Kaltim dari negara lain tersebut berupa pembelian migas senilai 1,795 miliar dolar, kemudian berupa impor nonmigas senilai 706,78 juta dolar AS.

Komoditas migas yang diimpor untuk Kaltim terdiri minyak mentah senilai 1,478 miliar dolar dan impor hasil minyak senilai 317 juta dolar.

Sedangkan komoditas nonmigas migas yang sebesar 706,78 juta dolar antara lain berupa mesin dan peralatan mekanis senilai 346 juta dolar, kendaraan bermotor dan bagiannya senilai 42,99 juta dolar.

Selanjutnya impor instrumen dan aparatus optis, fotografi, sinematografi, pengukur, pemeriksa, presisi, medis dan bedah serta bagiannya senilai 18,85 juta dolar, barang dari besi atau baja senilai 75,77 juta dolar, dan impor mesin serta peralatan listrik senilai 25,37 juta dolar.

Sedangkan negara penghasil yang komoditasnya diimpor oleh Kaltim periode Januari-Agustus adalah untuk migas berasal dari Malaysia senilai 445,89 juta dolar, dari Azerbaijan 344 juta dolar, dari Nigeria 387,76 juta dolar, dari Kamerun 44,6 juta dolar, dan impor migas dari Kongo senilai 28,15 juta dolar.

"Untuk impor nonmigas antara lain dari Amerika Serikat sebesar 111,21 juta dolar, dari India 29,34 juta dolar, dari Jepang 54,36 juta dolar, dari Singapura 91,15 juta dolar, dari Malaysia 171,27 juta dolar, dari Tiongkok 58,83 juta dolar, dan impor dari Australia senilai 22,71 juta dolar," ujar Habibullah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: