Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membuka pertemuan badan penjaga keamanan laut se-Asia (Head of Asian Coast Guard Agency Meeting-HACGAM) ke 12 yang digelar di Jakarta 12-14 Oktober 2016.
Dalam sambutan pembukanya, Luhut berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan keputusan yang memperkuat kerangka keamanan maritim regional.
"Saya harap HACGAM 2016 bisa menghasilkan keputusan yang dapat memperkuat kerangka keamanan maritim regional," katanya saat membuka pertemuan tersebut di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
HACGAM 2016 dihadiri para delegasi badan keamanan laut dari 20 negara masing-masing Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, India, Jepang, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Filipina, Thailand serta dua badan pengamatan yakni The Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery againts Ships in Asia (ReCAAP) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Indonesia, yang memiliki Bakamla (Badan Keamanan Laut), menurut Luhut, memainkan peran penting karena ikut berkontribusi dalam keamanan maritim regional.
"Ini karena menyangkut masalah keamanan hampir 54.000 garis pantai kita," katanya.
Untuk itu, ia mengaku perlu memperkuat Bakamla ke depan. Hal lain yang juga ditekankan Luhut, yakni upaya pemberantasan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing)yang harus dipertahankan.
"Tetapi industri perikanannya harus jalan dan kita ingin melihat nelayan kita menikmati penangkapan ikan tanpa merusak lingkungan laut yang lebih dalam," katanya.
Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Ari Soedowo mengatakan keamanan dan keselamatan maritim telah menjadi isu internasional.
"Banyak kejahatan yang terjadi dan dilakukan di laut. Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan dan kewajiban kita semua untuk menjaga keamanan maritim baik di negara kita maupun di kawasan," katanya.
?Melalui forum tersebut, diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan koordinasi sehingga isu-isu keamanan maritim di tingkat regional dapat ditangani secara efektif, efisien dan sinergis.
"Perlu peran aktif negara-negara HACGAM agar mampu berkontribusi terhadap peningkatan keamanan maritim regional," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement