Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Saham Samsung kembali turun pada Rabu (12/10/2016) setelah produsen ponsel pintar tersebut mengatakan telah membatalkan produksi dan pendistribusian Galaxy Note 7 versi terbaru. Saham Samsung jatuh 3 persen di awal perdagangan, menambah kejatuhan sebesar 8 persen di hari Selasa.
Mengutip BBC di Jakarta, Kamis?(13/10/2016), raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut kehilangan lebih dari US$ 20 miliar dari nilai pasarnya dalam dua hari terakhir. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar bagi Samsung sejak 2008.
Galaxy Note 7 versi terbaru merupakan pengganti untuk Galaxy Note 7 original yang baterainya bermasalah hingga menyebabkan insiden terbakar dan meledak. Namun, nyatanya Galaxy Note 7 versi pengganti yang dijamin aman oleh Samsung, memiliki masalah yang sama. Rentetan insiden Galaxy Note 7 versi pengganti yang terbakar dan terjadi di berbagai tempat terpaksa membuat Samsung menghentikan seluruh produksi dan penjualan Note 7.
"Kami telah memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 untuk mempertimbangkan keselamatan konsumen kami, itu yang pertama dan terpenting," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Jatuhnya saham Samsung menandai penurunan terendah dalam satu bulan terakhir, setelah munculnya kekhawatiran bahwa Samsung harus menelan kerugian tak hanya materi tapi juga reputasi perusahaan secara keseluruhan. Analis mengatakan Samsung yang tidak cermat dalam mengontrol kualitas produk kelas premiumnya tersebut membuat perusahaan rugi materi dan mempertaruhkan reputasi nama besar Samsung.
Sejatinya, Galaxy Note 7 telah dipandang sebagai saingan utama bagi iPhone 7, gadget terbaru buatan Apple. Namun kini krisis Samsung telah mengirim saham Apple berada di level tertiggi dalam 10 bulan. Pada bulan September, Samsung melakukan penarikan global sekitar 2,5 juta unit ponselnya lantaran menerima keluhan bahwa beberapa perangkatnya terbakar saat sedang mengisi baterai.
Akhir bulan lalu, Samsung telah berhasil melakukan proses penggantian lebih dari 1 juta unit Galaxy Note 7 yang bermasalah. Raksasa teknologi tersebut bahkan meyakinkan pelanggan bahwa perangkat Note 7 yang telah mengalami perbaikan merupakan perangkat yang aman. Namun, tampaknya insiden ponsel meledak masih berlanjut.
Pekan lalu, sebuah penerbangan domestik di Amerika Serikat dievakuasi setelah sebuah Note 7 yang telah diganti mulai mengeluarkan asap di dalam kabin. Sementara itu, seorang pria di Kentucky dilaporkan terjaga setelah kamar tidurnya dipenuhi oleh asap dari perangkat Note 7 yang telah ia tukarkan.
Atas insiden tersebut, pada hari Selasa, perusahaan mengumumkan secara permanen akan menghentikan produksi Note 7 dan mendesak pemilik untuk mematikannya. Samsung menawarkan penggantian perangkat dengan model lainnya atau pengembalian uang (refund) secara penuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement