Menteri Pertanian Amran Sulaiman meyakini?Provinsi Kalimantan Timur?dan Kalimantan Utara?akan mampu mengikuti tiga provinsi di Kalimantan yang telah berswasembada beras seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,?dan Kalimantan Tengah. Diharapkan, Kaltim dan Kaltara mampu merealisasikan target swasembada beras tersebut pada tahun 2017 mendatang.
Karena itu, Kementerian Pertanian akan menyokong bantuan baik dalam bentuk benih, bibit, maupun peralatan pertanian termasuk irigasi. Bahkan, Amran sampai dua kali meminta ketegasan kepada peserta rakor pangan wilayah Kalimantan untuk mewujudkan swasembada beras di Kalimantan pada 2018 mendatang. Kaltim, sebutnya, masih mendatangkan 100 ribu ton beras per tahun dari Sulawesi dan Jawa Timur.
"Kalimantan ini kaya-raya akan sumber daya alam. Bisakah diselesaikan setahun ke depan untuk swasembada? Tolong daerah yang butuh pompa kita kirim besok (tahun ini) bukan tahun depan. Kita optimalkan yang sudah ada, mari bapak-bapak dan ibu kita buat sejarah, jadilah agen perubahan. Biar kita dikenang oleh generasi yang akan datang," katanya?dalam rakor Pangan Wilayah Kalimantan di Hotel Jatra, Balikpapan, Rabu (12/10/2016).
Mentan Amran sempat melemparkan pernyataan jika program swasembada ini tidak teraliasasi maka bantuan keuangan dan peralatan pertanian dari kementeriannya akan dihentikan selama gubernur atau bupati tidak melakukan pergantian jabatan kepala dinas pertanian.
"Saya stop bantuan itu sampai pak gubernur atau bupati mengganti kepala dinas pertanian. Kalau sudah diganti orang baru, nah bantuan baru nanti saya buka lagi," serunya.
Pada rakor pangan ini dihadiri wagub Kaltim Mukmin F, Wagub Kalsel, Pangdam VI dan Pangdam Tanjung Pura serta Aster TNI, Anggota Komisi IV DPR RI, Kadis Pertanian provinsi dan kadis pertanian kabupaten kota termasuk jajaran korem dan kodim se Kalimantan.
Bahkan Mentan mengungkap di kementerian telah terjadi pergantian 80 pejabat esselon yang dinilai tidak cakap bekerja.
"Bukan saya yang geser tapi sistem yang saya ciptakan yang membuat mereka tergeser. Karena kita kedepankan program kerja-kerja. Kalau tidak mampu minggir," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Arman juga menegaskan bahwa Rakor Pangan Kalimantan 2016 ini tidak akan menguap dalam arti selesai acara tidak ada kelanjutanya seperti yang sebelum-sebelumnya. Dia memastikan setelah rakor, bantuan yang diberikan akan dimonitor dan dicek di lapangan termasuk saat panen.
"Karena itu kita semua harus yakin dan opmis pulau Kalimantan bisa swasemba beras pada 2018," serunya disambut tepuk tangan.
Berdasarkan data ?hasil prarakor pangan Kalimantan, di pulau Kalimantan terdapat 1,047 ?juta hektar lebih sawah dengan ?jumlah pendudukn 15,2 juta orang. ?Sekarang kita fokus di Kalimantan. Sebelumnya di Jawa dan sumatera,? ujarnya.
Amran juga menyebutkan keberhasilan swasembada beras di sejumlah pula seperti Jawa, Sulawasi juga sebagian Kalimantan tidak lepas dari peran TNI yang ikut langsung mensupport pertanian sebagai bagian dari mewujudkan kedaulatan pangan.
?Kenaikan produksinya 9 juta ton. Itu angka yang kita raih selama dua tahun berturut-turut . ?Kami kaget dengan hasil ini. ?Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa sinergi bapak-bapak dan peran TNI. Karena itu mari kita lepas ego sektoral. Waktunya kita membangun ?Indonesia bukan membangun benteng masing-masing,? ujarnya.
Amranpun meminta doa agar akhir tahun 2016 ini ?dipastikan lagi pihaknya tidak lagi mengimpor beras. Karena ada kenaikan produksi beras nasional 79 persen. ?Kalau impor yang kasian petani tapi kalau ekspor yang senang petani dan rakyat semua,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement