Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dihimbau untuk aktif mencari peluang-peluang ekonomi dari berbagai sektor di daerah masing-masing.
"Anggota Hipmi itu kan pejuang pengusaha dan pengusaha pejuang, jadi harus berani mencari peluang-peluang ekonomi di berbagai sektor. Jangan takut," kata Anggota Dewan Kehormatan Hipmi DIY Pitoyo Hadi Santoso, di Yogyakarta, Sabtu (15/10/2016).
Ia mendorong, agar pengusaha berani melihat visi ke depan secara mantap, dan siap untuk berkorban. Sebab, katanya, setiap pengusaha pemula pasti akan mengalami masa-masa sulit dalam memulai dan menjalankan usahanya. Artinya, lanjut dia, berani berkorban dan memiliki jiwa kreatif menjadi syarat utama bagi pengusaha pemula untuk berani berjuang memenangkan 'pertandingan' yang dihadapinya.
"Kalau pengusaha tidak berani berkorban, maka jangan harap akan maju. Apakah untuk sedekah, anda harus menunggu sampai punya uang?" ucap dia.
Jadi, kata dia, pengusaha harus berani berpikir untuk melihat potensi jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. "Semuanya harus siap untuk dihadapi," katanya lagi.
Terkait peluang ekonomi, Santoso mengatakan, cukup banyak proyek-proyek pemerintah daerah yang tidak bisa dilaksanakan karena kurangnya pelaksanaan pra feasibility studi (FS), kajian analisa dampak lingkungan (Amdal), dan juga ketersediaan pembiayaan. Menurut Santoso, Hipmi bisa memanfaatkan peluang ekonomi tersebut untuk membuatnya berguna secara optimal.
Artinya, kata dia, setelah mendapatkan informasi cukup tentang proyek-proyek pemerintah yang perlu dilakukan FS, maka dapat diidentifikasi proyek apa saja yang layak untuk digarap.
"Selama ini banyak FS dari proyek pemerintah daerah yang belum dioptimalkan. Setelah di-inventarisasi maka akan terlihat proyek-proyek apa saja yang bisa digarap bersama," ungkap Santoso.
Lebih jauh, katanya lagi, untuk melibatkan peran swasta maka sangat diharapkan dukungan dan kerjasama pemerintah daerah.
"Artinya, dari suatu proyek misalnya ada kerjasama pemerintah daerah dan Hipmi serta kalangan akademisi, dan stakeholders lainnya. Jadi, tanggungjawab pemerintah daerah adalah masalah pembebasan lahannya, sementara pembangunan proyek menjadi tugas Hipmi." katanya.
Dengan demikian, ada kolaborasi yang baik antara swasta dan pemerintah, tutup Santoso. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement