Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Sumatera Barat, Saldi Isra menilai eksplorasi minyak dan gas bumi yang digagas pemerintah tidak perlu buru-buru.
"Saat ini pemerintah sangat gencar mencari investor untuk mengelola potensi minyak bumi yang ada di Indonesia," kata dia di Padang, Sabtu (15/10/2016).
Ia menilai pemerintah boleh saja terbuka dengan investor, namun harus terlebih dahulu mementingkan ketahanan negara. Saldi mengemukakan eksplorasi gas bumi besar-besaran tidak harus dilakukan saat ini juga karena ada banyak faktor yang harus dibahas terlebih dahulu.
"Yang namanya eksplorasi pasti ada dampak negatifnya, persoalan itu yang harus dibahas dan diminimalisir terlebih dahulu," ucapnya.
Ia mencontohkan ketika investor asing seperti negara China berinvestasi di Indonesia, pekerjanya 70 persen juga berasal dari negara itu.
"Ini yang harus dibenahi, harus ada perubahan untuk menyejahterakan masyarakat, kalau modalnya dari negara lain dan pekerjanya dari negara lain juga, apa yang akan didapat oleh bangsa kita," ujarnya.
Jika tidak di eksplorasi sekarang, katanya, kemudian hari kita masih memiliki cadangan untuk generasi masa depan dan siapa tahu kita sudah memiliki kemampuan untuk mengelola sendiri cadangan migas tersebut.
"Tidak ada yang tahu masa depan itu seperti apa, siapa tahu nanti anak cucu kita sudah mampu mengelola cadangan migas tersebut, nah jika dihabiskan sekarang, apa yang hendak dikelolanya lagi," kata dia.
Ia berharap, pemerintah tegas dalam mengambil sikap kepada investor untuk lebih banyak mempekerjakan masyarakat Indonesia dibanding tenaga kerja dari luar agar masyarakat merasakan dampak positif dari eksplorasi migas. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement