Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan iPhone Merosot, Laird Kena Imbas

Penjualan iPhone Merosot, Laird Kena Imbas Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penjualan iPhone yang melambat telah memukul laba perusahaan produsen komponen smartphone Laird dan membuat sahamnya jatuh hampir 50 persen. Perusahaan yang tergabung dalam indeks FTSE 250 tersebut mengatakan bahwa kondisi tersebut telah meredam permintaan terhadap produk-produknya dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 September.

Kondisi kinerja perdagangan yang sangat menantang di kuartal ketiga memaksa Laird untuk memangkas proyeksi laba tahunan lebih rendah menjadi sekitar ? 50 juta. Para analis telah memperkirakan laba sebelum pajak sebesar ? 67 juta hingga ? 80 juta di kuartal keempat. Sebelumnya, Laird membukukan laba sebesar ? 73,1 juta untuk tahun yang berakhir pada Desember 2015.

Peringatan laba tersebut memicu penurunan harga saham Laird sebesar 146,3p pada level 162,1p di bursa London. Laird mengatakan pertumbuhan produksi untuk perangkat mobile tahun ini telah jatuh, sehingga sulit untuk memprediksi permintaan.

"Kami sangat kecewa dengan perkembangan yang merugikan di pasar perangkat mobile pada divisi Perfomance Materials kami, di saat bagian lain dari bisnis kami terus menunjukkan performa yang baik," kata CEO Laird Tony Quinlan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Ia mengatakan tindakan yang telah diambil perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan di tahun depan dan seterusnya. Apple mengatakan pada Juli bahwa telah menjual 40,4 juta unit iPhone di kuartal ketiga, atau 15 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu jelang rilis iPhone 7. Pada bulan Juli Laird melaporkan laba sebelum pajak di semester pertama anjlok 39 persen menjadi ? 16,4 juta.

Laird, awalnya bernama Birkenhead Ironworks, didirikan pada tahun 1824 oleh John Laird di Liverpoo. Bisnis perkapalannya dinasionalisasi pada tahun 1977, kemudian beralih ke produk keamanan pada tahun 1980-an, hingga akhirnya menjadi perusahaan elektronik pada dekade berikutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: