Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geografis Indonesia Paling Lengkap dan Luas di Asean

Warta Ekonomi, Denpasar -

Rektor Undiknas University Prof. Ir. Gede Sri Darma, S.T., M.M., D.B.A., FPE menilai, Indonesia dari sisi luas geografis merupakan negara yang paling luas, lengkap dengan sumber daya alam melebihi negara di kawasan ASEAN.

"Namun tahun lalu Bank Dunia merilis lima negara terkaya di ASEAN yakni Singapura menempati peringkat pertama, menyusul Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan kemudian Indonesia menempati peringkat ke-5," kata Rektor Prof Sri Darma di Denpasar, Senin (24/10/2016).

Ia mengatakan, padahal Singapura pada periode 1960-an merupakan negara kecil malang di sudut gelap Asia. Namun, lebih dari lima dekade kemudian, Singapura membuka mata dunia, tidak lagi menjadi negara miskin.

Bahkan, dalam satu dekade terakhir, jumlah penduduk Singapura yang menjalankan bisnis mereka sendiri meningkat dua kali lipat. Singapura kini menjadi negara dengan jumlah pengusaha terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Negara tersebut telah berkembang begitu cepat menjadi barometer negara-negara ASEAN untuk inovasi, teknologi, dan kewirausahaan.

Demikian pula Malaysia adalah negara yang dulu belajar ke Indonesia, namun saat ini menjadi negara yang lebih maju dibanding Indonesia. Ekonomi mereka terdongkrak oleh kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah hasil alam seperti timah dan minyak bumi, serta minyak kelapa sawit sebagai komoditas ekspor utama.

"Malaysia tahun 1970-an berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Mulai era 1990-an hingga saat ini, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer," ujar Prof Sri Darma.

Diluar negara-negara tersebut, salah satu negara tetangga yang siap untuk menggeser posisi Indonesia sebagai juru kunci dalam lima negara terkaya di ASEAN adalah Vietnam yang sedang berbenah di berbagai lini.

Perekonomian Vietnam semakin membaik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Vietnam pada tahun 2015 mencapai 6,7 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun lalu hanya mencapai kisaran 4,7 persen.

Pendorong utamanya adalah industri manufaktur, khususnya dalam bidang teknologi informasi. Vietnam menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, sejalan dengan ekspor produk smartphone dan teknologi yang diproduksi di sana.

Selain itu, sektor pertanian dan sektor pariwisata juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi mereka, ujar Prof Sri Darma.

Jika diperhatikan dari umur kemerdekaan, Indonesia merdeka sejak 71 tahun, Singapura 51 tahun, Brunei Darussalam 32 tahun dan Malaysia 59 tahun. Mengacu dari perbandingan umur tersebut, Indonesia seharusnya bisa lebih hebat dari negara-negara lainnya di ASEAN, bahkan dulu, Indonesia pernah dijuluki sebagai "Macan Asia", karena kekuatan militer, politik, hasil pertanian, dan ketahanan ekonominya.

Namun saat ini, dunia internasional memberikan julukan Indonesia sebagai "Macan Asia yang Tertidur". Macan Asia ini perlu dibangunkan kembali Macan Asia ini butuh dibangkitkan oleh semangat darah-darah muda.

Macan Asia butuh diguncang kembali dengan hasrat pemenang dan pantang menyerah, Macan Asia ini perlu direkonstruksi kembali oleh pemikiran-pemikiran kritis dan cerdas.

Macan Asia perlu disentuh kembali dengan keberanian generasi muda untuk berbenah, membuka mata, mengibarkan perjuangan, dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar di Asia bahkan di dunia, harap Prof Sri Darma. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: