Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Masyarakat Kabupaten Tabanan, Bali di tengah turunnya harga logam mulia belakangan ini, justru mempunyai minat yang tinggi berinvestasi dalam bidang emas.
"Harga taksiran beli untuk logam mulia (emas) sebagai produk investasi diperdagangkan kisaran Rp550.000 - Rp560.000 per gram," kata Pimpinan Pegadaian Cabang Tabanan, Gusti Nyoman Arka, Senin (24/10/2016).
Ia mengungkapkan, kecendrungan penurunan harga logam mulia tersebut terjadi sejak sebulan terakhir. Menurunnya harga terjadi secara bertahap dengan kisaran tipis dari setiap periodenya.
Yakni, terakhir kisaran Rp550.000 - Rp560.000 per gram, turun dari kisaran sebelumnya yang sempat berada di level Rp580.000 - Rp600.000 per gram.
"Penurunan nilai investasi logam mulia juga berlaku pada taksiran gadai untuk harga emas, yakni terakhir dipatok kisaran Rp 503.000 per gram, turun dari kisaran Rp 511.000 per gram," tutur Gusti Nyoman Arka.
Ia menambahkan, dampak dari menurunnya harga logam mulia tersebut direspon positif oleh pasar. Hal itu tercermin dengan meningkatnya nasabah tabungan emas, pembelian maupun permintaan kredit dari produk investasi emas.
Hal itu terbukti dari rata-rata transaksi khususnya untuk tabungan emas terjadi peningkatan nasabah mencapai 10-15 persen, dari rata-rata normal 10-15 rekening per hari.
"Memang momentum lesunya harga emas, bagi sejumlah kalangan investor atau nasabah menjadi saat untuk membeli. Hal itu dengan harapan ketika harga emas membaik akan dijual kembali yang tentunya dengan harga jual yang lebih mahal dibandingkan saat membeli, sehingga menguntungkan bagi investor," ujar Gusti Nyoman Arka.
Ia menambahkan, selama ini memang terjadi fluktuasi harga emas di pasaran, namun kecendrungannya setiap fluktuasi untuk penurunan harga kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan lonjakan harga.
Kondisi demikian yang mendasari minat nasabah untuk berinvestasi logam mulai di Pegadaian, karena mereka (nasabah) meyakini penurunan harga emas tidak akan berlangsung signifikan dan akan kembali pulih, bahkan cendrung melonjak tajam nantinya.
Sementara itu, penurunan harga emas atau logam mulai disebabkan oleh mulai membaiknya kinerja ekonomi di dalam negeri seiring dengan program pemerintah, salah satunya melalui tax amnesti yang membuat laju pertumbuhan usaha di dalam negeri mulai menggeliat.
Selain itu, dipengaruhi juga dengan faktor mulai menguatnya rupiah terhadap dolar AS dan sejumlah faktor pendukung lainnya di tingkat internasional, ujar Gusti Nyoman Arka. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement