Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Otoritas Privasi Uni Eropa Peringatkan WhatsApp Terkait Kesepakatan Berbagi Data

Otoritas Privasi Uni Eropa Peringatkan WhatsApp Terkait Kesepakatan Berbagi Data Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

WhatsApp telah diperingatkan oleh pengawas privasi Uni Eropa mengenai kasus berbagi data pengguna dengan induk perusahaan Facebook. Regulator memiliki keprihatinan serius mengenai perubahan kebijakan privasi WhatsApp, untuk membagikan informasi pribadi pengguna kepada Facebook.

Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (30/10/2016), dalam sebuah surat yang dikirimkan ke pihak WhatsApp, pengawas privasi Uni Eropa meminta agar mereka berhenti memberikan data pengguna kepada Facebook. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan data pengguna.

Pengawas privasi Uni Eropa telah menyerukan kepada WhatsApp dan Facebook bahwa kesepakatan harus dihentikan hingga dapat diperiksa legalitasnya. Jika kesepakatan tersebut terbukti ilegal maka akan dipaksa berhenti. Menanggapi hal tersebut, pihak Facebook mengatakan bahwa mereka akan bekerja dengan regulator untuk mencoba menyelesaikan masalah ini.

Pada bulan Agustus tahun ini, WhatsApp mengungkapkan bahwa pihaknyna akan berbagi informasi lebih lanjut dengan Facebook, yang membeli aplikasi messaging tersebut di awal 2014 senilai US$19 miliar. Namun, akuisisi Facebook terhadap WhatsApp mulai menimbulkan polemik. Langkah Facebook mengumpulkan data dari WhatsApp menimbulkan ketakutan dari berbagai pengguna layanan.

Beberapa kelompok privasi telah memutuskan menghentikan langkah WhatsApp dari berbagi data pengguna dengan Facebook. Electronic Privacy Information Center (EPIC), salah satu kelompok privasi, mengatakan langkah yang dilakukan WhatsApp merupakan pelanggaran dari perintah persetujuan federal Komisi Perdagangan.

WhatsApp beralasan bahwa langkahnya membagikan data dengan Facebook untuk membantu proses fitur penemuan teman, dan memungkinkan pengguna berkomunikasi lebih baik secara bisnis. Selain itu, WhatsApp mengatakan bahwa semua pesan akan tetap terenkripsi, dan dengan demikian tidak ada siapapun bisa membacanya, bahkan pihak WhatsApp dan Facebook.

Perubahan kebijakan privasi tersebut banyak menuai kritik lantaran janji sebelumnya bahwa WhatsApp telah dibuat untuk tetap independen dari Facebook

"Kami sudah memiliki percakapan yang konstruktif, dan kami tetap berkomitmen untuk menghormati hukum yang berlaku," kata seorang juru bicara WhatsApp.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: