Forum aliansi guru dan karyawan honorer se-Jawa Barat menuntut keadilan untuk kelayakan upah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Aksi dilakukan di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).
"Kita saat ini hanya minta perhatian pemerintah Jabar. Bagaimana tanggapan mereka melihat kita bekerja tak sesuai dengan upah yang diterima," ujar Wawan saat orasi mewakili Kab. Kuningan.
Sebelum mereka mengajukan demo kepada Pemprov Jabar, aliansi guru dan karyawan honorer tersebut sudah beberapa kali ke Jakarta untuk meminta perhatian Presiden Jokowi. Namun, hingga saat ini tuntutan mereka belum ada respons apapun.
Tuntutan dari mereka ada tiga sebagai agenda demo ke Pemprov Jabar yaitu tunjangan khusus pendidikan, tunjangan fungsional, dan honor yang sesuai dengan upah minimum. Hal itu mereka minta dengan alasan tenaga honorer sudah diperas tapi belum mendapat upah yang layak.
Sementara itu, Cecep orator perwakilan Kab. Garut menyatakan kekecewaan kepada pemprov tentang jumlah upah honorer rata-rata yang diterima di Jabar. Ia membandingkan jika di DKI Jakarta, honorer mendapat upah minimum sebesar tiga juta rupiah sementara di Jabar jauh dari kata cukup.
"Kita rata-rata hanya menerima upah sekitar 200 ribu hingga 300 ribu, sementara tanggungan keluarga kita sangat banyak. Katanya tahun 2012 honorer akan diangkat sebagai karyawan tetap oleh pemerintah, namun hingga saat ini belum ada realisasinya," ujar Wawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mustaqim Amna
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement