Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) meminta dua Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah menahan diri atas ajakan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 November 2016 mendatang.
Diketahui, pada akhir pekan kemarin Fadli dan Fahri menerima kunjungan sejumlah tokoh agama dan ulama di Ruang Pemimpin DPR. Delegasi yang dipimpin oleh Rizieq itu meminta agar DPR mengawal proses hukum atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Tidak hanya itu, Rizieq juga mengajak Fadli dan Fahri untuk turun bersama berunjuk rasa yang akan dipusatkan di Istana Kepresidenan. Keduanya telah menyanggupi permintaan Rizieq. Lalu, apa tanggapan Akom sebagai Ketua DPR?
"Semua elite politik dan bukan hanya beliau, tapi semua elite politik untuk kita menahan diri," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Akom menambahkan bahwa sebagai Wakil Ketua DPR, Fadli dan Fahri adalah lokomotif perubahan sebab keduanya simbol kelas menengah. Khusus buat Fadli, mengingat posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra jadi dia berharap Fadli menahan diri untuk tidak ikut-ikutan demo.
"Nah, karena mereka lokomotifnya ya saya kira sebaiknya menahan diri harus dimulai dari para elite. Insya Allah saya kira yang lain akan ikut serta dengan baik," imbuh Akom.
Adapun, ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) rencananya akan melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara pada 4 November 2016. Mereka mendesak agar Presiden Joko Widodo tidak mengintervensi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Selain itu, massa juga mendesak agar kepolisian memeriksa Ahok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement