Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
"Gelombang penghindaran risikopun menghantam seluruh pasar finansial termasuk pasar saham negara berkembang," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Lukman menyebutkan, meskipun Rupiah terancam terus merosot karena penghindaran risiko yang mengganggu ketertarikan investor terhadap mata uang negara berkembang, prospek ekonomi Indonesia tampaknya masih menjanjikan.?
"Ini mengingat data pengangguran terbaru di Indonesia masih menampilkan stabilitas ekonomi," ungkapnya.
Kmeudian ditambah dengan pertumbuhan PDB juga ekonomi Indonesia, yang dapat bertahan dalam situasi eksternal yang serba tidak menentu.?"Sentimen terhadap Indonesia tetap bullish dan optimisme terhadap program amnesti pajak pun menciptakan momentum positif untuk ekonomi negara ini," tambahnya.
Seperti diketahui, penghindaran risiko menghantam seluruh pasar finansial pada awal perdagangan hari Rabu karena kemenangan Trump yang amat mengejutkan merusak selera risiko investor.?
Sentimen global mendapat pukulan besar. Sebagian besar saham utama mengalami penjualan signifikan karena ketidakpastian menyebabkan investor menghindari aset berisiko.?
Berbagai survei yang menunjukkan kemenangan Hillary Clinton sama sekali salah, sehingga sangat mengejutkan khalayak dan ini mungkin harus dibayar dengan harga yang mahal di masa mendatang.
Research Analyst Forextime, Lukman Otunuga mengungkapkan bahwa dengan kemenangan Donald Trump pada pemilihan Presiden Amerika Serikar (AS) membuat?Rupiah terombang-ambing tajam pada perdagangan kemarin hingga mendekati Rp13.240/US Dollar.?
"Gelombang penghindaran risikopun menghantam seluruh pasar finansial termasuk pasar saham negara berkembang," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Lukman menyebutkan, meskipun Rupiah terancam terus merosot karena penghindaran risiko yang mengganggu ketertarikan investor terhadap mata uang negara berkembang, prospek ekonomi Indonesia tampaknya masih menjanjikan.?
"Ini mengingat data pengangguran terbaru di Indonesia masih menampilkan stabilitas ekonomi," ungkapnya.
Kmeudian ditambah dengan pertumbuhan PDB juga ekonomi Indonesia, yang dapat bertahan dalam situasi eksternal yang serba tidak menentu.?"Sentimen terhadap Indonesia tetap bullish dan optimisme terhadap program amnesti pajak pun menciptakan momentum positif untuk ekonomi negara ini," tambahnya.
Seperti diketahui, penghindaran risiko menghantam seluruh pasar finansial pada awal perdagangan hari Rabu karena kemenangan Trump yang amat mengejutkan merusak selera risiko investor.?
Sentimen global mendapat pukulan besar. Sebagian besar saham utama mengalami penjualan signifikan karena ketidakpastian menyebabkan investor menghindari aset berisiko.?
Berbagai survei yang menunjukkan kemenangan Hillary Clinton sama sekali salah, sehingga sangat mengejutkan khalayak dan ini mungkin harus dibayar dengan harga yang mahal di masa mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement