Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kantor Samsung Digeledah Terkait Skandal Politik Presiden Korea Selatan  

Kantor Samsung Digeledah Terkait Skandal Politik Presiden Korea Selatan    Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaksa Korea Selatan menggeledah kantor pusat Samsung di Seoul, sehubungan dengan skandal penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan Presiden Park Geun-hye dan orang kepercayaannya, Choi Soon-sil.?

Choi dituduh memanfaatkan persahabatannya dengan Park, dengan ikut campur dalam urusan politik negara, dan meminta sumbangan dana dari sejumlah konglomerat untuk yayasan yang ia kelola. Samsung, perusahaan terbesar Korea Selatan, diduga menjadi salah satu di antara kontributor.

Mengutip?BBC?di Jakarta, Kamis (11/10/2016), dalam pusaran terbaru dari skandal yang telah menggoyang pemerintah Korea Selatan, kejaksaan tengah menyelidiki dugaan bahwa Samsung secara ilegal telah menyalurkan uang sebesar US$ 3,1 juta untuk sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Choi dan putrinya, yang diduga kemudian dipakai untuk mendanai pelatihan berkuda putrinya di Jerman.

Jaksa juga dilaporkan telah menggeledah kantor Federasi Penunggang Kuda dan Asosiasi Urusan Kuda Korea. Seperti diketahui, direktur Samsung Electronics Park Sang-jin merupakan presiden dari Federasi Penunggang Kuda Korea.

Samsung mengkonfirmasi perihal penggeledahan kantornnya, namun enggan memberikan komentar lebih lanjut.

Presiden Park telah meminta maaf atas skandal tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak dikendalikan oleh siapa pun. Namun ia tidak menanggapi seruan banyak pihak yang memintanya untuk mengundurkan diri.

Sementara itu, Choi telah ditangkap pada 3 November 2016. Ia didakwa dengan pasal penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Choi, seorang teman lama dari Presiden Park, adalah putri dari Choi Tae-min, seorang pemimpin quasi-agama bayangan yang berhubungan erat dengan ayah dari Park, kemudian presiden Park Chung-hee.

Ia diduga telah mendorong perusahaan untuk menyumbangkan jutaan dolar untuk yayasan ia dikendalikan, membantu memilih pembantu presiden, dan bahkan mengambil pakaian presiden.

Presiden Park telah meminta maaf di televisi karena membiarkan Choi, yang tidak memegang pejabatan resmi di pemerintahan, melihat dokumen rahasia dan pidato presiden. Presiden mengakui ia telah membiarkan Choi mengedit pidato-pidatonya.

Presiden juga telah memecat perdana menterinya minggu lalu. Namun, pemimpin partai oposisi Choo Mi-ae mengatakan ia tidak percaya dengan permintaan maaf presiden dan memintanya untuk menerima perdana menteri baru yang direkomendasikan oleh parlemen.

Dalam beberapa hari terakhir, puluhan ribu warga Korea Selatan telah berunjuk rasa di ibukota, Seoul, menuntut pengunduran diri Presiden Park atas sederet dugaan kasus korupsi.

Park menjadi presiden perempuan pertama Korea Selatan ketika ia terpilih pada Desember 2012.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: