Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Presiden, BPS Optimis Ekspor RI ke AS Aman

Trump Presiden, BPS Optimis Ekspor RI ke AS Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) optimis kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan tidak akan terganggu oleh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kepala BPS Suhariyanto tidak menampik bahwa ketergantungan ekspor Indonesia ke Negeri Abang Sam itu cukup besar. Dari data BPS, pada periode Januari-Oktober 2016 total ekspor ke AS mencapai US$12,89 miliar. Diikuti Jepang sebesar US$10,67 miliar dan Tiongkok sebesar US$11,39 miliar,

"Posisinya tidak berubah, Amerika Serikat masih yang paling besar menjadi negara tujuan utama ekspor. Mudah-mudahan dengan pergantian presiden, tidak akan berpengaruh ke perdagangan RI dan AS," kata dia di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Data BPS juga menunjukkan Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan dengan AS di Oktober ini senilai US$652,9 juta. Total akumulasi surplus US$6,94 miliar di periode Januari-Oktober 2016. Surplus neraca dagang Indonesia-AS secara kumulatif lebih besar dari realisasi periode yang sama sebelumnya senilai US$6,63 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengaku tidak khawatir dengan kinerja ekspor Indonesia ke AS pasca Donald Trump terpilih.

"Saya tidak khawatir ekspor kita ke AS karena implementasi Donald Trump pasti akan memperhatikan kepentingan bisnis dan kepentingan bersama," jelasnya.

Menurut dia, Indonesia masih dapat meningkatkan ekspor ke AS dengan produk atau komoditas unggulan, seperti karet, alas kaki, peralatan hasil industri rumah tangga, industri mekanik, dan lainnya.

"Ekspor Indonesia ke AS, diantaranya pakaian jadi, karet, alas kaki, ikan, minyak hewan dan nabati, furnitur, kopi, teh, kayu dan barang dari kayu, kertas, dan produk atau komoditas lain," tambahnya.

Sebelumnya sejumlah ekonom memprediksi potensi dampak buruk atas terpilihnya Trump. Salah satu kekhawatiran adalah kemungkinan kebijakan dagang Trump yang terlalu memproteksi industri atau pasar domestik AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: