Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) siap menggelar konferensi sawit 12th Indonesian Palm Oil Conference and 2017 Price Outlook di Bali International Convention Centre, The Westin Resort Nusa Dua, Bali, pada tanggal 23-25 November 2016 mendatang. Pada tahun ini IPOC akan mengusung tema "Palm Oil Development: Harmonizing Market, Society, and the State".
Ketua Panitia Penyelenggara IPOC Mona Surya mengatakan ajang ini digelar dalam rangka memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global. Ia menjelaskan konferensi ini juga bertujuan untuk memberikan prediksi harga minyak sawit pada tahun 2017 mendatang.
"Greget perkembangan industri sawit Indonesia selalu menjadi perhatian masyarakat banyak baik secara nasional maupun internasional. Apalagi saat ini Indonesia adalah primadona dari penghasil minyak sawit dunia," katanya di Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Mona Surya menjelaskan ajang IPOC telah berevolusi menjadi konferensi sawit terbesar di dunia. Ia mengatakan hal tersebut dapat dilihat dari tingkat capaian selama 11 tahun IPOC yang telah membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang dituju untuk mendapatkan informasi terkait sawit.
"Partisipan IPOC juga tercatat lebih dari 1.000 orang setiap tahun," ujarnya.
Ia menambahkan animo masyarakat baik dari Indonesia maupun luar negeri atas konferensi ibi selalu meningkat setiap tahun. Tahun lalu, imbuhnya, penyelenggaraan konferensi ini dihadiri lebih dari 1.500 peserta dari 23 negara.
"Tahun ini kami memperkirakan peserta yang akan hadir kurang lebih 1.500 peserta yang berasal lebih dari 30 negara di dunia," tuturnya.
Disampaikan, tahun ini secara khusus IPOC mengundang para akademisi dari universitas nasional maupun internasional.
"Ini merupakan suatu hal yang istimewa karena untuk pertama kali Gapki membuat satu sesi khusus kepada akademisi untuk memberikan pandangan dan hasil studi mereka. Para akademisi ini adalah Prof. Iwan Jaya Azis dari Cornell University, Prof. Oleg S Medvedev dari Lomonosov Moscow State University, Risa Bhinekawati dari Podomoro University, dan Dr. Puspo Edi Giriwono dari Institut Pertanian Bogor," terangnya.
Adapun, sederetan pembicara ahli lain untuk membahas regulasi dan supply and demand berasal dari kalangan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pengusaha nasional serta internasional. Mereka adalah Musdhalifah Machmud (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), Bayu Krisnamurthi (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), MS Sembiring (Kehati), Rosan P Roeslani (Kadin), Joko Supriyono (Gapki), Muhammad Usman (Atase Perdagangan Pakistan untuk Indonesia), BV Mehta (The Solvent Extractors Association of India), dan Metin Yurdagul (Mumsad).
"IPOC tahun ini akan dibuka dan diinagurasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga akan hadir memberikan special addres," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement