Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Bank Indonesia (BI) memandang pertumbuhan kredit perbankan bakal lebih baik pada kuartal II 2017 yang diikuti dengan terkendalinya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL). Adapun posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp4.243,9 triliun atau tumbuh 6,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8% (yoy).
Pertumbuhan kredit yang melemah, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo diikuti dengan rasio NPL yang tidak stabil dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Secara umum kita melihat bahwa NPL pernah 3,2% kemudian turun ke 3,1%, kami perhatikan NPL netto di kisaran 1,5-1,4% jadi kondisi itu adalah yang terjadi selama 3 bulan terakhir," ujar Agus di Jakarta, akhir pekan ini.
Agus menilai, pertumbuhan kredit dan rasio NPL baru akan membaik pada tahun depan tepatnya di kuartal II 2017. Hal ini didorong mulai stabilnya ekonomi, inflasi dan perbaikan harga komoditas jelang akhir tahun ini.
"Pertumbuhan kredit 2017 bisa lebih baik, akan lebih baik akhir kuartal II 2017, NPL terkendali dan iklim investasi swasta non bangunan baik jadi ekspansi kredit mulai membaik. 2017 (kredit) bisa ?10-12%," terang Agus.
Kendati saat ini kredit masih lambat dan NPL belum terkendali, namun BI menilai sistem keuangan tetap stabil dengan ketahanan sistem perbankan yang terjaga. Pada akhir Triwulan III 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 22,3%, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,2%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement