Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
Vice President Forextime, Jameel Ahmad memprediksikan pada akhir tahun ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akan bisa mencapai level Rp 14.000. Hal tersebut dikarenakan adanya rencana bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
"Rupiah itu bisa Rp 14.000 di akhir tahun jika dollar menguat terus.?Tapi tidak perlu khawatir jika sudah Rp 14.000 kecuali melebihi dari tahun lalu Rp 14.000 lebih," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Meski begitu, Jameel menegaskan melemahnya nilai tukar rupiah tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, ekonomi di tanah air masih sangat menjanjikan. Hanya memang terkena tekanan dengan terpilihnya Donald J Trump sebagai presiden AS.?
Dimana, Ia menjanjikan untuk membangkitkan kembali ekonomi AS. Akan tetapi, menurut Jameel, jika Ia berencana meningkatkan investasi di AS, maka nilai tukar dollar harus rendah. Karena, jika nilai tukar dollar tinggi akan sangat sulit bagi pengusaha untuk berinvestasi.?
"Kalau dollar tinggi untuk mendirikan usaha disana akan sangat mahal. Jadi, Trump perlu mengeluarkan kebijakan yang dapat membuat dollar meemah, sehigga iklom investasi meningkat," terangnya.?
Sekedar informasi, saat ini nilai tukar berada di level Rp 13.443 per dollar AS, melemah 37 poin atau 0,28 persen. Dimana, saat dibuka rupiah berada di level Rp 13.410 per dollar AS melemah tipis 0,03 persen atau 4 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.380 hingga Rp 13,460 per dollar AS.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement