Bandung, Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) memiliki strategi dalam membangun ekonomi Bandung.
Dia mengaku melakukan dua strategi, yakni melindungi usaha kecil dengan program kredit melati dan penghapusan izin usaha.
"Kedua upaya itu, hasilnya dalam enam bulan pertama, lahir 30 ribu usaha baru yang 65 persennya digagas oleh perempuan,"ujarnya kepada wartawan di Bandung, Rabu (23/11/2016)
Untuk membantu berbagai proyek infrastruktur di Bandung, imbuhnya, mengundang berbagai investor skala besar.
Emil menjelaskan sebagai kota metropolitan, Bandung memiliki masalah sama dengan Jakarta, yaitu soal pertambahan kepadatan penduduk. Peningkatan populasi inilah awal mula masalah-masalah kota lainnya.
"Bandung ini didesain untuk populasi 300 ribu orang. Makanya, kota ini mengalami masa keemasannya pada 1920-an dimana Pemerintah Kolonial Belanda menciptakan kota ini sebagai kota dagang dan kota wisata," ujarnya.
Mengantisipasi pertambahan jumlah penduduk lebih banyak lagi, lanjutnya, kini pihaknya tengah membangun proyek Bandung Teknopolis yang akan memeratakan kepadatan penduduk di wilayah Bandung Timur.
"Di Bandung teknopolis nantinya akan ada pusat pemerintahan dan sarana swasta sehingga dapat mengurangi dampak mobilitas di Bandung," katanya.
Emil mengaku mendesain kota Bandung bagi empat juta penduduk.Kebijakan itu dirancang untuk masa depan Bandung agar tetap bisa menjadi kota layak untuk ditinggali.
"Saya mendesain kota untuk kapasitas empat juta penduduk. Hal itu harus disiapkan mulai dari sekarang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement