Cabai merah masih bertahan mahal di Medan. Saat ini komoditas tersebut dipasarkan di harga Rp 90.000 per kg. Untuk menekan harga, pemerintah diharapkan memikirkan penggunaan bibit unggulan, sehingga suplaynya tetap terjaga.?
Sebab cabai merah ini sudah bertahan mahal. Tercatat sejak Agustus lalu, bahkan harga bumbu dapur ini sempat menyentuh Rp 100.000 per kg. Namun satu bulan terakhir bertahan diharga Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kg.
Menyikapi hal ini Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo, mengatakan perlu ada antisipasi mengatasi persoalan cabai merah ini menjadi pemicu inflasi di Sumut.? Salah satunya pemerintah melalui instansi terkait dengan mendorong penggunaan bibit unggul.?
Dengan bibit yang tangguh yang dimaksud tersebut ujarnya, bibit yang lebih tahan terhadap hama maupun cuaca.? Sehingga ketersediaan cabai tertap tersedia sepanjang waktu. ?Ini yang harusnya didorong. Sehingga produksi kita itu, tetap tinggi.? Pemerintah yang harus peka dan import itu temporer,?katanya Rabu (23/11/2016).
Dengan hal tersebut, stok cabai merah akan tetap tersedia.? ?Ketika ada permintaan kita ada barangnya. Ini kan bisa diprediksi atau diukur.? Karenanya datanya harusnya valid,?sambungnya dan meminta pemerintah harusnya respon, agar suplaynya disiapkan.?
Apalagi di Desember mendatang, permintaan akan cabai diperkirakan meningkat. Tentunya ini juga akan berimbas pada harga cabai. Dia pun memprediksi cabai merah ini, akan tetap tinggi harganya. Bahkan pihaknya pesimis, jika cabai merah ini akan turun sampai Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kg.?
Apalagi sebutnya, jika harga ini diserahkan pada mekanisme pasar. ?Penurunan harga mustahil akan terjadi. Karena permintaan? akan tinggi,?ujarnya.
?
Untuk diketahui, seperti pengakuan pedagang di Pasar Petisah, R Tarigan menyebutkan harga cabai merah ini kembali mengalami kenaikan. ?Akhir pekan lalu, Sabtu masih Rp 85.000 per kg. Hari ini naik lagi Rp 90.000 per kg,?pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Advertisement