Thomas Cook Laporkan Penurunan Laba Pasca Serangan Teror Eropa
Perusahaan jasa perjalanan Thomas Cook melaporkan penurunan laba setelah melewati tahun yang sulit bagi industri pariwisata akibat serangan teror di Eropa dan ketidakstabilan politik di Turki.?
Perusahaan travel tertua di dunia tersebut membukukan laba sebelum pajak sebesar ? 42 juta, turun dari ? 50 juta pada tahun lalu.
Kendati demikian, penurunan permintaan untuk liburan di Turki telah diimbangi dengan kenaikan popularitas tujuan lain.?
"Kami sangat senang dengan apa yang telah kita capai," kata CEO Peter Fankhauser, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
"Kami harus mengikuti permintaan dari pelanggan kami, yang memilih untuk pergi ke daratan dan pulau-pulau Spanyol," tambahnya.
Terkait dengan dampak dari jatuhnya nilai pound terhadap keuntungan perusahaan di masa depan, Fankhauser mengatakan tidak melihat dampak yang nyata sejauh ini.
Laba yang mendasari perusahaan turun ? 2 juta menjadi ? 308 juta, tapi untuk pertama kalinya dalam lima tahun, dewan direksi merekomendasikan pembayaran dividen, sebesar 0,5p per lembar saham.
Pasar Inggris terus menguat dan membuat rekor keuntungan di Eropa Utara.
Thomas Cook mengatakan perusahaan telah melakukan "pendekatan hati-hati untuk tahun depan".
Ia menambahkan bahwa perdagangan untuk musim dingin sesuai dengan harapan, sementara pemesanan untuk musim panas mendatang diharapkan menjadi awal yang baik.
Pada tahun 1841, Cook mengatur darmawisata pertamanya. Kemudian, di awal abad ke-21, Cook telah menjadi perusahaan konglomerasi jasa turisme dan perjalanan kelas dunia yang mempekerjakan 16.000 staf di 1.050 lokasi di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement