Berbagai Ormas Islam berencana melaksanakan aksi lanjutan Desember mendatang. Terkait hal tersebut, buruh berpendapat dalam keterangan yang dirilis Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bahwa aksi 2 desember 2016 adalah aksi damai bukan melakukan perbuatan makar. Jadi "statement" aparat keamanan yang menyatakan aksi 2 Desember adalah makar sangat berlebihan, menunjukan arogansi kekuasaan dan kekuatan, dan hanya bertujuan membungkam suara masyarakat sipil termasuk kaum buruh.
Dalam keterangan tertulis dijelaskan buruh ingin menyatakan bahwa mogok nasional kaum buruh akan tetap dilaksanakan pada 2 desember di 20 provinsi serentak. Untuk aksi ratusan ribu buruh se Jabodetabek akan dipusatkan di istana.
Sejak empat hari lalu, surat pemberitahuan mogok nasional pun telah diterima resmi oleh Mabes Polri.
Isu mogok nasional tetap yang disebutkan KSPI dalam keterangannya yaitu pencabutan PP no 78/2015, pengajuan kenaikan UMP/UMK 15%-20%, pembatalan penetapan upah berbasis PP 78.
KSPI juga meminta untuk memenjarakan Ahok yang disebutnya sebagai bapak upah murah, bapak tukang gusur orang kecil, bapak penista agama dan dugaan korupsi RS Sumber Waras, dan reklamasi lahan cengkareng demi tegaknya supremasi hukum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement