Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Tawarkan Kerja Sama Transportasi dengan Pemerintah Tiongkok

Ganjar Tawarkan Kerja Sama Transportasi dengan Pemerintah Tiongkok Kredit Foto: Diaz Priantara
Warta Ekonomi, Semarang -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menawarkan kerja sama di bidang sistem transportasi antardaerah dengan Negara Tiongkok.?

"Saat menerima Duta Besar Tiongkok kemarin, saya tawarkan kerja sama sistem transportasi yang menghubungkan antarkabupaten/kota di Jateng dengan menggunakan moda angkutan massal kereta api,"katanya, di Semarang, Minggu (27/11/2016).?

Ia menjelaskan bahwa dari kerja sama tersebut bisa ditanamkan investasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak dengan disertai transfer teknologi.

Kendati demikian, orang nomor satu di Jateng itu berpesan jika kerja sama tersebut terlaksana, maka mayoritas tenaga kerja harus berasal dari Indonesia, khususnya Jateng guna mengurangi jumlah pengangguran.

"Misalnya buat kawasan industri, sistem transportasi, infrastruktur pelabuhan, kira-kira dimana tempatnya ayo kita duduk bareng, kita desain bareng, dan saya ingin tenaga kerjanya harus banyak dari Indonesia," ujarnya.

Ganjar mengaku siap menyediakan tenaga kerja terlatih asal Jateng guna menunjang kerja sama investasi tersebut.

"Jika investasi pabrik yang dibangun butuh waktu dua tahun, maka sejak anak-anak SMK kelas 2 dan 3 akan dipersiapkan sehingga saat lulus sudah bisa diterima kerja," kata mantan anggota DPR itu.

Yang tidak kalah penting, kata Ganjar, jangan sampai investasi justru menimbulkan kecurigaan-kecurigaan berbagai pihak sehingga harus dipersiapkan sejak awal.

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Muhammad Rodhi meminta Pemprov Jateng lebih serius dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait dengan transportasi darat.

"Salah satu masalah sebagai dampak dari kemajuan transportasi darat adalah kemacetan dan menurunnya kualitas lingkungan sehingga disinilah pemerintah seharusnya bisa bekerja lebih serius dalam menangani berbagai permasalahan itu," ujarnya.

Menurut dia, berbagai permasalahan transportasi dapat diatasi dengan pengarusutamaan kebijakan yang mendukung kendaraan umum, melalui dua pendekatan yakni dengan revitalisasi transportasi darat dengan visi panjang, yang mana tidak hanya menjawab kebutuhan untuk sekadar tigaa sampai lima tahun, tapi kebutuhan dan dampak untuk rentang waktu yang lebih panjang.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: