Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak Nih Profesi Langka yang Banyak Dibutuhkan di Indonesia

Simak Nih Profesi Langka yang Banyak Dibutuhkan di Indonesia Kredit Foto: Moneychangermurah.com
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) menyebutkan hingga saat ini Indonesia masih kekurangan jumlah tenaga aktuaris seiring terus bertambahnya jumlah perusahaan asuransi umum maupun jiwa.

"Indonesia idealnya memiliki ribuan aktuaris. Kondisi sekarang baru ada 465 orang," kata ketua umum Persatuan Aktuaris Indoenesia (PAI) Rianto Djojosugito di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (29/11/2016).

Ia menyebutkan hingga 2016 tenaga aktuaris yang menjadi anggota PAI saat ini mencapai 456 orang terdiri dari 221 anggota fellow dan 244 anggota associate.

Padahal kebutuhan tenaga yang berperan menyediakan analisis risiko pengambilan keputusan di industri asuransi itu bisa mencapai 2.000-3.000 aktuaris mengingat jumlah perusahaan asuransi jiwa saat ini mencapai 60 perusahaan dan asuransi umum mencapai 90 perusahaan yang rata-rata membutuhkan tiga aktuaris per perusahaan.

Menurut dia, kondisi tersebut jauh berbeda dengan pertumbuhan jumlah aktuaris di Malayasia yang bahkan mampu mengirim SDM aktuaris ke berbagai negara lain, seperti di Singapura yang 60 persen SDM aktuarisnya berasal dari Malaysia.

Rianto menilai begitu mudah dan banyaknya pencetakan SDM aktuaris di Malayasia disebabkan kuatnya koordinasi antara pemerintah dengan universitas dalam mempersiapkan tenaga aktuaris.

Oleh sebab itu, Rianto mendukung upaya sejumlah universitas negeri di Indonesia yang kini mulai menyiapkan program studi bidang aktuaria seperti Universitas Indonesia, UGM, Universitas Padjajaran, ITS.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan Edy Setiadi menjelaskan otoritas memberikan kelonggaran waktu kepada pelaku industri asuransi kerugian hingga 2017 agar dapat memiliki tenaga ahli di bidang aktuaria. "Jangan sampai nanti kebutuhan (aktuaris) banyak ternyata yang mengisi dari luar negeri semua," kata dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: