Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hadapan Peserta Apel, Aher: Keberagaman Adalah Fitrah dari Tuhan

Di Hadapan Peserta Apel, Aher: Keberagaman Adalah Fitrah dari Tuhan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dihadapan sekitar 15 ribu orang peserta apel Nusantara Bersatu 2016 yang memadati Lapangan Gasibu Kota Bandung, Rabu (30/11/2016), mengatakan keberagamaan atau perbedaan adalah fitrah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

"Betul kita beragam, beragam adalah fitrah dari Tuhan, dalam Al Quran dijelaskan bahwa, 'Sesungguhnya kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal'," ujar Ahmad Heryawan saat memberikan sambutan pada apel tersebut.

Disaat bersamaan, kata Aher, Tuhan Yang Maha Esa juga menciptakan persamaan yakni seluruh warga yang hadir di Jawa Barat dan hadir pada apel Nusantara Bersatu sama-sama warga negara Indonesia yang disatukan oleh Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia, negara ini diciptakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai negara yang beragam etnis, suku agama dan bahasa. "Namun meskipun beragam The Founding Father bangsa Indonesia, Soekarno menyatakan kita semua adalah satu bangsa, satu tanah air yakni Bangsa Indonesia," kata dia.

Aher juga menyampaikan menjadi warga negara Indonesia harus bangga karena hanya bangsa Indonesia yang memiliki ribuan pulau, 680 bahasa daerah dan berbagai etnis suku bangsa namun itu semua disatukan oleh Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita harus bangga jadi bangsa Indonesia karena Indonesia jadi negeri unik dengan keperluan terbesar di dunia, jumlah pulau di kita ada 17 ribu, bahasa daerah kita ada 680 bahasa daerah dan ada berbagai etnis, agama dan suku bangsa. Coba adakah bangsa yang memiliki keragaman tersebut?," ujar Aher.

Ia mengatakan dengan berbagai keragaman yang luar biasa tersebut maka setiap warga negara harus mengikatkan diri dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Oleh karena itu kita sepakat negara kita ialah NKRI. NKRI adalah harga mati. Jangan sampai kita mau dipecah belah oleh pihak tertentu, kita harus membela bangsa ini demi terwujudnya NKRI," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: