Fadli dan Fahri Ikut Terdepak dari Kursi Pemimpin DPR?

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan tidak menutup kemungkinan pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin (Akom) ke Setya Novanto akan berdampak pada perombakan seluruh posisi pimpinan DPR. Itu artinya, posisi empat Wakil Ketua DPR yakni Fahri Hamzah (PKS), Fadli Zon (Gerindra), Taufik Kurniawan (PAN) dan Agus Hermanto (Partai Demokrat) bisa juga ikut dilengserkan. Bagaimana analisisnya?

"Secara politis, komposisi pimpinan DPR lahir dari era perkubuan Koalisi Merah Putih (KMP) versus Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan dulu Partai Golkar di KMP. Tapi sejak Setya Novanto menggeser Aburizal Bakrie dari posisi Ketum Golkar, partai beringin ini sudah mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi yang berasal dari KIH meski KMP dan KIH sudah tidak kencang lagi," kata Pangi dalam pesan tertulisnya, Rabu (30/11/2016).

"Itu artinya, secara legal formal pertanyaan seperti kocok ulang para pimpinan DPR itu wajar saja karena memang UU nya tersedia. Dalam UU nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, pimpinan DPR RI menggunakan sistem satu paket," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago. Pergantian ketua DPR, bisa berdampak dan pintu masuk kocok ulang pimpinan DPR," imbuhnya.

Dia menjelaskan, dalam pasal 84 ayat (1) UU MD3 disebutkan bahwa Pimpinan DPR terdiri atas satu orang ketua dan empat orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPR. Pangi mengatakan, pasal 84 ayat (2) UU MD3 disebutkan Pimpinan DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh anggota DPR dalam satu paket yang bersifat tetap.

"Namun demikian, kocok ulang pimpinan DPR RI tergantung pada konstelasi politik pergantian Ade Komarudin ke Setya Novanto," imbuhnya.

Pangi menambahkan peluang kocok ulang pimpinan DPR RI masih sangat terbuka lebar namun yang penting hasil konsensus dan kesepakatan secara kolektif dan kolegial, kesepakatan antara pimpinan parpol dan elite menjadi penentu sepanjang tidak memicu kegaduhan.