Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Dinilai Masih Prospektif di Tengah Ketidakpastian Politik dan Ekonomi Global

Indonesia Dinilai Masih Prospektif di Tengah Ketidakpastian Politik dan Ekonomi Global Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
PT MAnulife Aset Manjemen (MAMI) menyatakan, Indonesia masih terus menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor pada tahun 2017, meski terjadi ketidakpastian situasi politik dan ekonomi global.
"Setelah volalitas jangka pendek mereda Asia terutama Indonesia akan tetap menjadi tujuan utama investasi global karena fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. walau tidak kebal terhadap goncangan eksternal, namun saat ini Indonesia berada dalam komdisi yang lebih siap dibandingkan saat tahun 2013 dan 2015 lalu,' ujar Chief Economist and investment Startegist MAMI, Katarina Setiawan, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).?
Katarina menjelaskan, ekspekatsi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif telah memicu penguatan mata uang dollar AS dan meningkatkan arus dana asing keluar dari Indonesia, yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.?
Namun demikian, kata Dia, semakin membaiknya defisit neraca berjalan disertai dengan kecukupan cadangan devisa di atas rata-rata 8 bulan impor, membuat ekonomi Indonesia diyakini tetap kokoh. Selain itu, dari sisi perdagangan dan investasi, ekonomi indonesia relatif terisolisasi karena lebih berorientasi pada konsumsi domestik. Eksposur Indonesia terhadap perdagangan dengan Amerika Serikat dan perdagangan global secara keseluruhan termasuk terendah dibanding negara-negara Asia lainnya.?
"Beragam kondisi tersebut membuta Indonesia relatif terlindungi dari dampak negatif ketidakpastian situasi politik dan ekonomi global," jelasnya.?
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Investasi MAMI, Alvin Pattisahusiwa menuturkan, tahun 2017 akan menjadi tahun pertumbuhan bagi Indonesia. Menurutnya, pemulihan pasar masih akan berlanjut di tahun 2017 seiring estimasi pertumbuhan ekonomi yang berada dikisaran 5,0-5,2 persen. Kondisi ini itidak terlepas dari kebijaka pro pertumbuhan yang telah diterapkan, baik kebijakan fiskal melalui paket-paket kebijakan pembangunan yang telah diluncurkan oleh pemerintahm, maupun kebijakan moneter longgar dari Bank Indonesia.?
"Kemudian, keberhasilan program tax amensti juga membawa dampak positif dalam meningkatkan penerimaan pajak negara dan memperbesar basis data wajib pajak untuk berkesinambungan postur anggaran pendapatan dan belanja negara,' ucapnya.?
Lebih lanjut, Alvin mengatakan, konsumsi domestik masih akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017. "Akselerasi pembangunan infrastruktur akan mendorong kegiatan investasi sehingga lebih berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.?
Alvin menyebutkan, kondisi ekonomi yang semakin membaik tentunya memberikan peluang investasi. Ia menyarankan para investor untuk terus berinvestasi di tahun 2017 sesuai dengan tujuan dan toleransi tingkat resiko, karena pemulihan di pasar saham dan obligasi masih aka n terus berlanjut terlebih dengan masih rendahnya suku bunga di tahun 2017.?
"Perbaikan ekonomi yang didukung oleh kebijakan pro pertumbuhan dari pemerintah dan BI memberikan peluang bagi investasi di reksa dana saham dan pendapatan tetap. Kedua jenis reksadana ini berpotensi memberikan imbal hasil yang atraktif,"?ucapnya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rahmat Patutie

Advertisement

Bagikan Artikel: