Saham perusahaan teknologi asal Jepang, Softbank melonjak ke level tertinggi selama satu tahun pada penutupan perdagangan, demikian seperti dikutip BBC di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Saham naik 5 persen setelah CEO Masayoshi Son mengatakan, akan berinvestasi senilai US$50 miliar pada bisnis di Amerika Serikat. Rencana investasi tersebut diumumkan setelah pertemuan dengan Donald Trump di New York, bahkan Trump melalui akun twitter nya mengumumkan rencana tersebut.
Softbank adalah salah satu perusahan teknologi terbesar di dunia. Didirkan oleh Masayoshi Son.
Sebelumnya, perusahaan telah mengakuisisi Vodafone dan perusahaan telekomunikasi AS, Sprint dengan kesepatakan bernilai US$20 miliar, yang merupakan nilai akusisi terbesar oleh perusahaan Jepang kala itu.
Son, sebelumnya merupakan investor di Alibaba dan telah meilihat potensi e-commerce sebelum orang lain melihatnya.
Selain itu, Softbank juga mengakuisisi perusahaan teknologi asal Inggris, Arm Holding pada Juli lalu dengan nilai kesepakatan US$32 miliar, kendati saham turun lebih dari 10 persen di Tokyo. Pengambilalihan perusahaan teknologi Inggris tersebut menambahkan daftar utang Softbank. Untuk mendanai kesepakatan tersebut, Softbank memperoleh pinjaman senilai 1 triliun Yen (US$9,42 miliar) dari Mizuho Bank.
Tercacat, Hingga akhir Maret, Softbank memiliki utang sebesar 11,9 triliun yen (U$ 112 miliar), dengan utang bersih saat ini 3,8 kali dari penghasilan pokoknya.
Menyusul pengambilalihan oleh Softbank, ARM menegaskan tetap mempertahankan markasnya di Cambridge dan akan meningkatkan jumlah pegawai dua kalinya dalam lima tahun ke depan.
ARM didirikan pada tahun 1990 dan memiliki lebih 3.000 pegawai. Perusahaan memproduksi microchip yang sebagian besar digunakan pada telepon pintar termasuk Samsung dan Apple.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement