Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor nasional pada November 2016 mencapai US$ 13,5 miliar? atau meningkat 5,91 % dibanding ekspor pada Oktober 2016 sebesar US$ 12,68 miliar. Demikian juga dibandingkan November 2015 meningkat 21,34% (US$ 11,12 miliar)
?Peningkatan ekspor November ditopang oleh ekspor non-migas yang ?tumbuh 6,04% ?dan ekspor migas naik 4,47% secara bulanan ,? Kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, kamis (15/12).
Lebih lanjut ia mengungkapkan peningkatan ekspor migas disebabkan meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 29,6%. Sementara ekspor hasil minyak turun 8,57% dan ekspor gas turun 5,66%.
Sasmito menjelaskan pada ekspor non migas kenaikan tertinggi terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati , bahan bakar mineral, perhiasan/permata, bijih, kerak, dan abu logam dan pakaian jadi bukan rajutan.
?Sedangkan ekspor yang turun di November diantaranya besi dan baja, kapal laut, mesin/peralatan listrik, timah , dan kopi, teh ,rempah-rempah,? tambahnya.
Sehingga secara kumulatif total ekspor Januari-November 2016 sebesar US$? 130,65 ?miliar atau turun 5,63 % (y-o-y) serta ekspor nonmigas Januari- November ?2016 sebesar US$ 118,8 miliar atau turun 1,96% (y-0-y).
"Untuk pangsa ekspor nonmigas Januari- November 2016 didominasi oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat US$ 14,22 miliar, Jepang sebesar US$ 11,97 miliar, dan Tiongkok sebesar US$ 13,23 miliar," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement