PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memandang bahwa potensi aliran dana asing keluar (capital outflow) masih akan terjadi hingga Pertengahan Januari 2017 mendatang.
Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat mengatakan pasar masih menunggu langkah presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam merealisasikan janji-janjinya dalam pemilihan lalu.
"Kebijakan AS sendiri kita masih uncertain yah, jadi Januari nanti kita lihat bagaimana apakah dia presiden baru as akan merealisasikan janji-janji kampanyenya atau tidak. Kalau memang merealisasikan bisa dikalkulasi lagi kira-kira impact-nya ke kita gimana," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Samsul mengungkapkan keputusan bank sentral AS (The Federal reserve/The Fed) menaikkan tingkat suku bunga (Fed Rate) sebesar 0,25 basis poin ke level 0,75 persen merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintahan Trump, yang akan membuat iklim investasi dalam negeri AS lebih menarik bagi investor.
Namun begitu, adanya keinginan Trump merubah sistem perdagangan agar menjadi lebih terproteksi malah bisa jadi membuat investor tidak tertarik untuk masuk ke AS.
"Iya, mereka salah satunya akan membuat iklim investasi yang membaik dengan diturunkannya tingkat suku bunga korporasi, kemudian dibuat proteksi dalam negeri. Dan, bagi sebagian investor merasa AS jadi tempat menarik untuk investasi, tapi bisa juga sebaliknya AS sudah tidak menarik lagi karena mereka ubah sistem perdagangan mereka jadi lebih terproteksi dan itu cukup beresiko. Artinya ini pilihan dari pemerintah AS dalam menetapkan kebijakan ekonomi," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement