Pemerintah perlu membangun jaringan distribusi gas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan daerah lainnya di Kawasan Timur Indonesia.
"Penataan ini untuk membantu masyarakat kecil di daerah memperolah pasokan gas bersubsidi dengan lancar," kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Marhany Pua, di Manado, Jumat (16/12/2016).
Menurut Pua, akibat belum ada jaringan distribusi bahan bakar gas, penyalurannya menjadi sulit terkontrol sehingga terkadang bahan bakar itu sulit ditemukan di pasaran.
Pemerintah seharusnya, kata Pua, sudah menyiapkan berbagai infrastruktur berkaitan dengan distribusi BBM dan Gas Elpiji, agar masyarakat secara cepat dapat memperolehnya. Dan sesuai dengan harga patokan yang ditetapkan oleh pemerintah. membangun jaringan tersebut.
"Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh para spekulan karena dengan belum adanya jaringan maka ini dapat dijadikan zona rawan spekulan," kata Pua.
Ia mengatakan, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka kondisi ketersediaan bahan bakar gas ini menjadi langka akan selalu terjadi. Pua menilai, berbagai alasan seperti, menunggu kapal tiba di pelabuhan Bitung, menjadi zona rawan spekulasi dan harganya naik dapat mencapai 100 persen.
"Kondisi ini dapat menjadikan kondisi masyarakat kecil di Sulut menjadi resah," ungkapnya sambil menambahkan jaringan distribusi itu harus sampai ke pelosok nusantara. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement