Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, BSM Targetkan Pertumbuhan DPK Naik 10 Persen

2017, BSM Targetkan Pertumbuhan DPK Naik 10 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada 2017 sebesar 10 persen dengan melakukan konversi nasabah deposito menjadi nasabah giro dan tabungan.

Tahun depan kami akan shifting, jadi nasabah-nasabah deposito akan kami coba konversi menjadi lebih kepada CASA (komposisi dana murah) yakni giro dan tabungan, ujar Senior Executive Vice President Finance and Strategy BSM Ade Cahyo Nugroho dalam media gathering di Bandung, Rabu (21/12/2016).

Konversi nasabah deposito ke giro dan tabungan menjadi strategi utama untuk meningkatkan DPK dan menghasilkan laba kredit, di tengah kondisi kelebihan likuiditas bank tersebut sebesar Rp17 triliun, selain perbaikan di sisi biaya dana.

"Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga kami sebesar 80 persen, sehingga kami memiliki excess likuditas," kata Cahyo.

Komposisi dana murah BSM tahun depan ditargetkan pada angka 51-52 persen, yang sebagian diantaranya merupakan tabungan wadiah atau tabungan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

Sementara dari sisi pembiayaan, BSM telah melampaui target Rp54 triliun karena per November 2016 bank berbasis syariah itu telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp54,7 triliun, dan ditargetkan meningkat hingga 9,4 persen pada tahun depan.

Pembiayaan BSM menyasar segmen ritel melalui produk-produk konsumer seperti griya, produk ritel mikro dan pensiunan.

"Kami masuk ke pembiayaan ritel yang memang secara margin memberi (profit) lebih tinggi. Tetapi yang kami kejar bukan hanya margin tinggi melainkan segmen yang lebih sehat seperti konsumer housing," kata Cahyo.

Pembiayaan ritel BSM diprediksi meningkat hingga 60 persen pada 2017, setelah mengalami kenaikan dari 53 persen menjadi 57 persen pada periode Januari-Desember 2016.

Hingga November 2016, total aset BSM mencapai Rp77,4 triliun. Baru-baru ini, BSM mendapat suntikan modal sebesar Rp500 miliar dari induk perusahaan, PT Bank Mandiri Persero Tbk, untuk menambah rasio kecukupan modal BSM menjadi 14,5 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: