Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Tantangan Pengendalian di Sumut Masih Berat

2017, Tantangan Pengendalian di Sumut Masih Berat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -
Ditahun ini, Sumut kedodoran dalam upayanya untuk mengendalikan laju inflasi. Harga pangan masih menjadi momok yang menakutkan di akhir tahun 2016 ini. Ditahun depan tantangan untuk mengendalikan inflasi masih terbilang cukup berat. Selain dikarenakan oleh masalah ketidakpastian cuaca yang bisa saja melambungkan harga pangan, masalah lainnya muncul dikarenakan adanya gangguan harga akibat kebijakan pemerintah pusat maupun faktor luar negeri. Hal ini dikatakan oleh pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Sabtu (22/12/2016).
"Salah satu yang mempengaruhi adalah kebijakan kenaikan tariff listrik. Harga-harga cenderung akan mengalami kenaikan saat tariff listrik 900 VA subsidinya dihapus. Hal ini akan menjadi pemicu inflasi jika nantinya harga minyak mentah dunia juga terus berfluktuasi,"katanya.
Sejauh ini harga minyak mentah dunia telah melambung di atas $50 per barelnya. Kondisi seperti ini diperkirakan akan terus berlangsung dalam jangka menengah panjang. Terlebih OPEC telah menemui kata sepakat untuk memangkas produksinya. Dengan kenaikan harga minyak mentah di atas $50 maka ada peluang harga BBM di dalam negeri nantinya disesuaikan.
"Sumbangan terhadap inflasi untuk kenaikan harga BBM maupun tariff listrik itu cukup signifikan. Jadi kita berharap pemerintah daerah, BI maupun institusi yang tergabung dalam TPID memiliki program kerja yang komperhensif untuk mengatasi kemungkinan peningkatan tekanan laju inflasi di tahun depan,"ujarnya.
Inflasi juga sangat dipengaruhi oleh kenaikan gaji pekerja yang tertuang dalam upah minimum di akhri tahun ini. "Kita harus bisa melindungi masyarakat dari tekanan harga yang melemahkan daya beli masyarakat kita. Jangan sampai harga yang tidak bisa ditekan memperburuk masalah belanja rumah tangga masyarkaat di Sumut,"ujarnya.
Dikatakannya, masyarakat Sumut harus belajar dari kejadian sebelumnya. Tahun 2016 ini saja sudah menjadi pukulan telak bagi masyarakat Sumut, "karena, ?kita pikir kita gagal dalam mengendalikan laju inflasi,"katanya.
Inflasi bergerak liar yang dimotori oleh kenaikan harga cabai sebelumnya. Karena dengan inflasi yang tinggi, ini bisa membuat kenaikan gaji buruh tidak memberikan manfaat yang optimal untuk dibelanjakan bagi kebutuhan rumah tangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: