Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paus Fransiskus: Makna Natal Telah Tersandera Pesona Materialisme

Paus Fransiskus: Makna Natal Telah Tersandera Pesona Materialisme Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Paus Fransiskus merayakan Misa Natal pada tengah malam di Vatikan di tengah pengamanan yang ketat. Pada misa tersebut Paus mengatakan makna Natal yang sesungguhnya telah disandera oleh materialisme dan membutuhkan lebih banyak kerendahan hati.

Ia mengatakan orang-orang di masa ini hidup "di mana pesona materialisme menjauhkan cahaya Tuhan ke dalam bayang-bayang di mana kita terpesona akan harta duniawi, namun dingin terhadap mereka yang terpinggirkan," demikian seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (26/12/2016).

Kepala gereja Katolik tersebut juga mengutuk penderitaan anak-anak yang masih terus berlanjut. Ia menyebut soal orang-orang yang masih dihadapkan pada kelaparan, bahaya di jalur pengungsi, dan pengeboman di kota-kota Suriah seperti Aleppo. Mereka yang ikut serta dalam misa di dalam Basilika Santo Petrus harus melewati pendeteksi metal.

Basilika St Peter's Square telah disterilkan enam jam sebelum Misa dilangsungkan sehingga prosedur keamanan dapat dilakukan bagi mereka yang memasuki gereja.

Koresponden BBC di Vatikan David Willey menggambarkan suasana yang disebutnya "rasa tidak aman" saat Misa setelah terjadi berbagai serangan teror di Eropa. Misa yang berlangsung pada Sabtu malam untuk merayakan kelahiran Yesus adalah musim Natal pertama untuk Paus, termasuk pemberkatan tengah harinya pada Hari Natal.

Sepanjang tahun, Paus sudah mendesak adanya rasa kasih terhadap para pengungsi, dan mendorong umat Kristiani untuk mengingat bahwa Yesus pun dulunya adalah seorang pengungsi. Selain itu, Paus menyerukan untuk mengakhiri perang Suriah serta menyampaikan pesan harapan perdamaian di dunia yang sedang diamuk perang dan terorisme.

Dalam pesan tradisional yang disampaikan setiap tahun pada tanggal 25 Desember dan dikenal dengan "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia), Paus Fransiskus menyebut perang. kekerasan dan penderitaan mesti digantikan harmoni dan perdamaian yang disimbolkan oleh bayi Yesus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: