Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Perekonomian Gorontalo Diprediksi Tumbuh 6 Persen

2017, Perekonomian Gorontalo Diprediksi Tumbuh 6 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Gorontalo -

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Suryono mengatakan pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada awal tahun 2017 diprediksi meningkat dari triwulan sebelumnya. Perekonomian Provinsi Gorontalo pada triwulan I/ 2017 diperkirakan pada kisaran 6,2 hingga 6,6 persen, katanya di Gorontalo, Senin (26/12/2016).

Sumber utama pertumbuhan perekonomian diperkirakan masih berumber dari permintaan domestik, sementara perbaikan dari sisi eksternal seperti halnya investasi masih relatif terbatas.

Dari sisi penggunaan, kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) dan ekspor akan menjadi pendorong utama kinerja perekonomian Gorontalo triwulan I 2017, seiring masuknya musim panen raya komoditas pertanian utama Gorontalo dan pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Calon Gubernur pada Februari.

Sedangkan untuk kinerja konsumsi pemerintah dan investasi diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan dikarenakan adanya perubahan struktur APBD yang menjadi dominan anggaran belanja aparatur, serta belum adanya proyek strategis baru di Gorontalo.

Tekanan inflasi Gorontalo pada triwulan I 2017 diperkirakan kembali menurun dibandingkan triwulan sebelumnya dan masih dalam kisaran target inflasi nasional sebesar 4 persen.

"Kembali normalnya permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan strategis dan terjaganya pasokan menjadi pendorong utama. Selain itu, tingkat inflasi administered prices mengalami penurunan seiring kembali normalnya permintaan masyarakat pada jasa angkutan udara yang mendorong penurunan tarif angkutan udara," katanya.

Di sisi lain, inflasi inti diperkirakan pada tingkat yang relatif stabil. "Melihat prospek kedepan, perekonomian Gorontalo untuk keseluruhan tahun 2017 diperkirakan membaik dibandingkan tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan pada kisaran 6,0 hingga 6,4 persen," tambahnya.

Sumber utama peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 berasal dari masih kuatnya permintaan domestik dan perbaikan ekspor. Sementara itu, tingkat inflasi pada tahun 2017 diperkirakan relatif stabil dibandingkan tahun 2016 dengan rentang dalam kisaran target inflasi nasional sebesar 4 persen.

Optimisme peningkatan produksi tabama dan hortikulura ditengan adanya berbagai risiko seperti dampak La Nina, kebijakan penyesuaian tarif cukai rokok dan tarif listrik, serta adanya potensi kenaikan harga minyak dunia menjadi faktor pembentuk tekanan inflasi tahun 2017. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: