Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Rini Sebut Kapal Listrik Atasi Kekurangan Daya

Menteri Rini Sebut Kapal Listrik Atasi Kekurangan Daya WE Online, Jakarta - Kapal pembangkit listrik dari Turki yang disewa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Manado dan sekitarnya, Karadeniz Zeynep Sultan, tiba di Amurang, Manado, Sulawesi Utara, 23 Desember 2015 sekitar pukul 17.00 WITA. Juru Bicara Karpowership Indonesia Zeynep Harezi mengucapkan rasa syukurnya karena kapal yang diresmikan keberadaanya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Desember 2015 lalu dapat tiba di tempat tujuan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. "Karpowership mulai berlayar 16 Desember lalu dari Tanjung Priok setelah melalui serangkaian kelengkapan administrasi dan pengecekan ulang. Saat ini musim angin barat sehingga tantangan di perjalanan memang tidak mudah. Kekuatan alam memang luar biasa, namun kami bersyukur semua lancar dan kami bisa tiba di perairan Amurang," pungkasnya. (Cahyo Prayogo) | Kredit Foto: Karpowership
Warta Ekonomi, Kupang -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai keberadaan kapal listrik "Marine Vessel Power Plant" milik Turki yang saat ini berada di Kupang solusi terbaik mengatasi kekurangan daya listrik.

"Menurut saya datangnya kapal ini sangat baik, karena Kupang ini apalagi ditambah dengan pulau Timor pada umumnya masih sangat kekurangan daya," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (28/12/2016).

Hal ini disampaikannya menanggapi kedatangan kapal Listrik asal Turki yang telah tiba di Kupang sejak Jumat (16/12) lalu dan dikontrak oleh PLN selama lima tahun untuk menambah daya listrik di pulau Timor.

Menteri Rini menilai keberadaan kapal listrik tersebut adalah solusi terbaik untuk dapat mengisi jika PT. PLN sedang membangun power plant yang baru di pulau Timor.

Sebab menurutnya, Power Plant penggunaan di batu bara sendiri memakan waktu penggunaannya dengan waktu yang cukup lama.

"Kalau hanya andalkan batu barakan membutuhkan waktu sekitar tiga sampai dengan empat tahun. Salah satu contohnya adalah pembangunan PLTU 2 x 50 megawatt yang baru selesai pada 2018, jadi kalau tidak ada kapal ini akan jadi persoalan," tambahnya.

Apalagi menurutnya kebutuhan listrik bagi pelanggan-pelanggan semakin besar dan banyak yang sudah menunggu, sehingga keberadaan kapal tersebut akan sangat membantu.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya beberapa waktu lalu juga mengatakan, keberadaan kapal listrik tersebut justru akan mendatangkan banyak investor untuk membuka industrinya di Kupang.

"Kebetulan PT. Semen III akan dibuka, kemudian ada juga pengusaha tembaga juga telah menawarkan akan membuka industrinya di Kupang, saya rasa kita tidak perlu khawatir lagi dengan kekurangan pasokan listrik," ujarnya.

Gubernurpun mengajak banyak investor untuk datang ke NTT khususnya ke Kupang untuk menanamkan modalnya untuk investasi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: