Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama 2016, Fahri Sebut Sosmed Jadi Sumber Informasi Pemerintah

Selama 2016, Fahri Sebut Sosmed Jadi Sumber Informasi Pemerintah Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberikan catatan akhir tahun jelang penutupan 2016 dan menyongsong 2017. Fahri menilai saat ini Indonesia tidak memiliki narasi yang kuat terkait kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan oleh munculnya trend pembenaran atas informasi di masyarakat yang didasarkan oleh sosial media sosmed belaka.

"Ini salah satu yang saya khawatirkan arus 'air bahnya' itu banyak sekali seperti salah satunya gelombang sosmed?yang menyebarkan berbagai informasi simpang siur. Namanya diterjang air bah, orang tentunya akan berupaya untuk menyelamatkan diri memegang apa saja yang bisa dipegangnya. Saya lihat pemerintahan saat ini seperti itu, seperti sedang diterjang air bah sehingga apapun coba dipegang untuk menyelematkan diri, meski itu membahayakan perjalanan bangsa kedepan," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Gelombang arus informasi dari sosmed ini tidak hanya dialami Indonesia, diakui Fahri bahwa hal itu melanda belahan seluruh dunia. Salahsatunya adalah pernyataan Presiden Terpilih AS Donald Trump yang menyatakan?akan meningkatkan kapasitas nuklir AS ditengah kampanye pelucutan senjata nuklir yang tengah digalakan para pemimpin dunia.

Ancaman dan perpecahan pun menurutnya terjadi bukan hanya di tingkat elit tapi juga sampai pada masyarakat di bawah. Kohesi sosial saat ini dinilai sangat rendah. Kondisi ini diyakini?dapat?menjalar ke Indonesia, karena justru ada gejala bangsa ini bukannya ikut menghentikan?keteganan dunia, tapi malah mengimport ketegangan tersebut.

"Bukannya kita cegah tapi kita justru mengimport ketegangan seperti dengan? mengembangkan nalar yang salah tentang gejolak umat Islam. Kondisi ini mendapat pembenaran karena memang ada kelompok kecil yang melakukan teror dan juga menyebarluaskan isu ekstrem diluar negara di sosmed secara mencolok. Padahal yang aktual dan resmi seperti berkumpulnya massa pada aksi 411 dan 212 semua berjalan damai," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: