Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Sulsel Masih Lebih Rendah dari Nasional

Inflasi Sulsel Masih Lebih Rendah dari Nasional Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Wiwiek Sisto Widayat mengatakan tingkat inflasi di Sulsel masih lebih rendah dibandingkan nasional. Laju inflasi Sulsel dari November ke Desember 2016 tercatat 0,30 persen. Adapun, secara tahunan berkisar 2,94 persen.

"Inflasi Sulsel tersebut secara bulanan maupun tahunan lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat 0,42 persen (bulanan) dan 3,02 persen (tahunan)," kata Wiwiek di Kantor Perwakilan BI Sulsel di Menara Bosowa, Kota Makassar, Rabu (4/1/2017).

Toh begitu, diingatkannya laju inflasi Sulsel bisa meningkat pada Januari 2017 dengan rentang 0,5-0,9 persen. Menurut Wiwiek, bahan makanan menjadi salah satu komoditas utama yang diketahui membuat inflasi Sulsel cukup tinggi. Komoditas utama dari bahan makanan itu yakni telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, ikan cakalang, ikan bandeng, kubis/kol, dan beras.

Khusus untuk Desember 2016 lalu, tekanan inflasi di Sulsel banyak berasal dari kelompok transpor, komunikasi, dan rokok. Adapun, komoditas utamanya yakni tarif pulsa ponsel, rokok kretek filter, dan angkutan udara.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel juga merilis angka inflasi Sulsel sebesar 0,30 persen selama Desember 2016 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,71. Inflasi Sulsel pada Desember 2016 ini terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga.

Dari data BPS Sulsel itu, tercatat indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,23 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen.

Selanjutnya, kelompok sandang sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,76 persen. Adapun, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi 0,01 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: