Laju pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terbilang amat pesat. Tiap tahun tercatat pertambahan puluhan ribu kendaraan bermotor yang mengaspal di jalan. Kebanyakan yakni kendaraan roda dua alias sepeda motor.
Berdasarkan data Samsat Makassar, jumlah kendaraan bermotor pada 2016 tercatat 1.425.151 unit atau bertambah 87.009 unit dibandingkan 2015. Adapun, pada 2014 jumlah kendaraan bermotor di Kota Daeng baru berkisar 1.252.755 unit. Artinya, dalam dua tahun terakhir tercatat pertambahan 172.395 unit.
"Bila dirata-ratakan, pertumbuhan kendaraan bermotor di Makassar berkisar tujuh persen setiap tahunnya. Laju pertumbuhannya didominasi oleh kendaraan roda dua yang sejak 2014 menembus angka satu juta unit," kata Perwira Administrasi Samsat Makassar Inspektur Satu Ade Firmansyah kepada Warta Ekonomi di Makassar, Jumat (13/1/2017).
Ade mengungkapkan bahwa pada 2016 jumlah sepeda motor di Makassar mencapai 1.128.809 unit. Jumlah kendaraan roda dua itu terpaut jauh dibandingkan kendaraan roda empat atau lebih. Rinciannya, yakni mobil penumpang (206.435 unit), bus (17.264 unit), mobil barang (72.239 unit), dan kendaraan khusus (403 unit).
Menurut Ade, pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor menjadi salah satu pemicu kemacetan di Kota Makassar. Musababnya, laju pertumbuhan kendaraan bermotor tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan. Meski begitu, pihaknya enggan berkomentar lebih jauh mengingat pertumbuhan jalan bukanlah domainnya.
Ade menerangkan pihaknya juga tidak memiliki kewenangan untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor. Samsat sebatas melakukan proses pendataan administrasi kendaraan bermotor. Permasalahan kemacetan, kata dia, memang mesti dibahas bersama seluruh instansi terkait dan stakeholder.
Salah seorang warga Makassar, M Rahmat (31), mengeluhkan kemacetan yang selalu terjadi di Makassar, khususnya pada pagi dan sore hari. Ia pun mengkritisi pemerintah yang tidak membatasi pertumbuhan kendaraan di mana semakin banyak mobil murah dan terlalu gampangnya pembelian sepeda motor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement