Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas) meminta pemerintah daerah untuk memerhatikan tiga sektor usaha yang perlu menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi daerah yakni sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ketiga sektor tersebut merupakan tiga sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja yang paling besar pula.
"Jadi jika berbicara bagaimana strategi pengembangan sektoral di daerah, yang tiga ini harus dipegang dulu. Ketiganya berkontribusi terhadap PDB terbesar dan menciptakan lapangan kerja terbesar, mau tidak mau mereka harus menjadi prioritas," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (15/1/2017).
Bambang mengatakan, setelah mengembangkan ketiga sektor tersebut, baru setelah itu sektor-sektor lain yang menjadi prioritas daerah masing-masing dapat dikembangkan, kecuali bagi daerah yang memang tidak punya lahan pertanian ataupun industrinya belum berkembang.
Sementara itu, dari sisi kewilayahan, Bambang menuturkan pertumbuhan wilayah daerah yang banyak bergantung kepada sumber daya alam saat ini masih mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti Sumatera dan Kalimantan. Keduanya sudah ada perbaikan, namun menurut Bambang masih belum sesuai dengan potensi yang seharusnya.
Sementara itu, Sulawesi dan Nusa Tenggara tumbuh tinggi meski sempat ada perlambatan di triwulan kedua, sedangkan di Jawa pertumbuhannya relatif stabil. Sedangkan untuk Maluku dan Papua dinilai memang agak fluktufatif karena memang sangat tergantung terhadap iklim ekspor hasil tambang.
"Sulawesi harus menjaga pertumbuhannya tetap tinggi, karena potensinya sudah kelihatan, salah satunya pertanian, perkebunan dan perikanan. Nusa Tenggara di sektor jasa dan pariwisata, Jawa di manufaktur, jasa dan perdagangan. Sumatera dan Kalimantan memang sedang tahap dari jatuhnya harga komoditi khususnya batubara dan CPO," ujar Bambang.
Bambang menambahkan, secara umum stabilitas ekonomi juga terjaga baik. Tahun ini dan tahun depan kemungkinan inflasi bisa di bawah empat persen lagi, namun akan menjadi tugas berat menjaganya.
Menurut Bambang, menjaga inflasi merupakan upaya semua pihak, baik di pusat maupun di daerah. Untuk di daerah, pemerintah harus bisa memetakan daerah mana saja yang menciptakan inflasi paling tinggi, agar segera mendapatkan penanganan khusus.
"Jadi jangan perlakukan setiap daerah itu sama saja. Misalnya di satu provinsi, harus dilihat kabupaten/kota mana yang paling berpotensi ciptakan inflasi paling tinggi, apa penyebabnya dan kalau perlu dilakukan upaya lebih untuk menekan inflasi di daerah tesebut sehingga perlakuan terhadap daerah tersebut harus beda," ujar Bambang. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement