Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Madonna Sempat Berfikiran Ingin Meledakkan Gedung Puith

Madonna Sempat Berfikiran Ingin Meledakkan Gedung Puith Presiden AS Donald Trump | Kredit Foto: Slate.com
Warta Ekonomi, Washington -

Penyanyi Pop AS, Madonna, mempertahankan pernyataan beraninya yang ia keluarkan dalam Women's March, Sabtu (21/1), di ibu kota AS, dan mengatakan ia berbicara secara metafora dan tak bermaksud menyulut kekerasan.

Mengenai setengah juta orang, banyak mengenakan topi warna pink dalam akse solidaritas dan dukungan buat hak asasi perempuan, mengikuti Women's March di Washington, DC.

Madonna --yang berbicara dan tampil dalam pawai itu-- dikutip oleh media lokal saat ia mengatakan bahwa ia berfikir mengenai "meledakkan Gedung Putih".

"Ya, saya marah. Ya, saya geram. Ya, saya memiliki fikiran sangat banyak mengenai meledakkan Gedung Putih, tapi saya tahu ini takkan mengubah apa pun. Kita tak bisa jatuh ke dalam keputus-asaan," demikian kata-kata Madonna dalam kegiatan pada akhir pekan lalu tersebut.

Madonna menulis di Instagram pada Ahad untuk membela komentarnya. "Saya ingin menjelaskan beberapa hal yang sangat penting. Saya bukan orang yang suka kekerasan, saya tidak mendorong kekerasan dan penting buat orang untuk mendengar dan memahami ucapan saya secara keseluruhan dan bukan satu frase diambil secara liar ke luar konteks," tulis Madonna.

"Saya berbicara secara metafora," penyanyi yang berusia 58 tahun itu menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam (23/1/2017). "Namun, saya tahu bahwa mengumbar kemarahan tidak menyelesaikan apa pun. Dan satu-satunya cara untuk mengubah keadaan jadi lebih baik ialah melakukannya dengan cinta." Kata-katanya memicu kecaman di sosial media. Pengguna Instagram mengomentari posting Madonna bahwa "Pidato singkat kamu bukan mengenai anak perempuan cinta ... kamu telah kehilangan banyak dasar penggemar kami. Memalukan!" Presiden AS Donald Trump, yang baru dilantik, menanggapi pawai tersebut di Twitter pada Ahad pagi. Ia menuduh peserta pawai tidak memberi suara dan menambahkan kecaman lain kepada selebritis yang hadir.

"(Saya) menyaksikan protes kemarin tapi mendapat kesan bahwa kita baru saja menyelesaikan pemilihan umum! Mengapa orang-orang ini tidak memberi suara? Selebritis sangat menimbulkan kerugian," demikian "tweet" Trump.

"Protes damai adalah ciri demokrasi kita. Sekalipun saya tidak selalu setuju, saya mengakui hak asasi rakyat untuk menyampaikan pandangan mereka," kata Trump dalam tweet lain belakangan.

Menurut pernyataan resmi Gedung Putih yang diperoleh NBC News, "Komentar seperti ini benar-benar tak bisa diterima baik dan kalau saja semuanya disampaikan mengenai Presiden (Barack) Obama, media arus utama akan gempar." "Pemerintah Trump menyambut baik pembahasan aktif mengenai masalah penting yang dihadapi keluarga dan perempuan Amerika," tambah pernyataan Gedung Putih itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: