Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peningkatan Harga Komoditas akan Topang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Peningkatan Harga Komoditas akan Topang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kota jakarta | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Aberdeen Aset Management ?memandang, ada beberapa faktor yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air. Salah satunya yakni peningkatan harga komoditas.?

Director Indonesia PT Aberdeen Asset Management Bharat Joshi, mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai produsen terbesar di Asean akan sangat diuntungkan dengan adanya kenaikan harga komoditas.?
Menurutnya, selama ini perusahaan yang bergerak di sektor komoditas hanya bisa mengambil sikap wait and see. Namun, dengan terus meningkatnya harga komoditas perusahaan tersebut diyakini akan mulai melaksanakan ekspansinya di tahun ini.?
"Komoditas yang meningkat, mendorong level pendapatan bukan hanya Jakarta atau Jawa tapi Sumatera juga Kalimantan. Sehingga, mereka?akan beli mobil, motor, mendorong perusahaan Indonesia untuk memulai investasi," ujarnya, di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Meski pada tahun lalu, sektor komoditas meredup seiring penurunan harga, tapi tak terlalu mempengaruhi sektor perbankan, yang dinilai?relatif sehat karena tidak langsung berkaitan dengan harga komoditas. Sehingga, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bawah 5 persen.
Selain terpengaruh harga komoditas, pelemahan harga minyak dunia juga telah membuat enteng langkah Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM). Alhasil, dana subsidi BBM bisa dialihkan untuk merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur di tanah air. Dimana, dengan rencana oembangunan infrastruktur tersebut juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.?
"Masa Jokowi dilantik Presiden sangat beruntung, harga minyak mentah turun di 2014 dan keluarkan subsidi, dan kepada infrastruktur. Dari peningkatan stabil dari segi GDP," terangnya.?

Meski begitu, pihak Aberdeen Asset Management masih enggan menyebutkan berapa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia setahun ke depan. Akan tetapi, seblum Presiden AS Donald Trump dilantik, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1-5,2 persen.

"Sekarang saya melihat, yang saya tahu banyak investor asing dan di domestik Indonesia tidak tahu Trump policy yang akan dilakukan. Kita harus sabar, kita harus lihat, mengambang sekarang," tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: