Bank Indonesia (BI) mewaspadai penyesuaian tarif dasar listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak terhadap inflasi afministered prices, sehingga pada akhirnya akan mengerek inflasi secara keseluruhan di tahun ini.
Untuk itu agar tak berdampak besar terhadap inflasi, BI berharap pemerintah melakukan penyesuaian tersebut di waktu yang tepat.
"Kalau (timing) terbaik saat inflasi rendah dan saat panen. Intinya penyesuaian itu positif bagi fiskal dan kelanjutan kontingensi subsidi. Saya rasa positif," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di kompleks perkantoran BI Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Menurutnya, dampak inflasi yang patut menjadi perhatikan adalah dari penyesuaian harga BBM. Pasalnya hal tersebut juga dapat mengerek inflasi kelompok harga pangan bergejolak (volatile food).
"Kenaikan harga BBM bisa pengaruhi ongkos angkut dan lain-lain. BBM pengaruh tapi tergantung gimana kita bisa kelola biaya angkut dan volatile food," tutur Juda.
Sementara penyesuaian tarif dasar listrik kategori 900VA hanya berdampak sedikit dan bersifat temporer. "Mengenai TDL kami lihat dampaknya ke core inflasi sangat kecil. Hanyabkarena kena ke administered price. TDL sangat terbatas, dampaknya temporer," jelas Juda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement