Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPRD Nilai Perlu Upaya Ekstra Bebaskan Lahan Tol

DPRD Nilai Perlu Upaya Ekstra Bebaskan Lahan Tol Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -

Pemangku kepentingan dalam pembangunan jalan tol di Sumatera Utara perlu melakukan kerja lebih ekstra dalam merealisasikan pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu.

Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sumut Syah Afandin di Medan, Minggu (29/1/2017), mengatakan sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo, pembangunan jalan tol itu direncanakan selesai pada tahun 2017.

Namun realita di lapangan, masih banyak lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan jalan tol tersebut belum dibebaskan.

Untuk itu, penanggung jawab pembangunan tersebut perlu melakukan upaya lebih ekstra agar pembebasan lahan yang dibutuhkan bisa 100 persen.

Penanggung jawab pembangunan tersebut harus bisa melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat agar rela membebaskan lahannya.

Penanggung jawab pembangunannya tidak boleh merasa apriori kepada masyarakat dan merasa masyarakat akan menolak untuk memberikan lahannya. "Jangan sampai merasa, nanti masyarakat tidak merespons. Tidak boleh seperti itu," katanya.

Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut itu berkeyakinan, masyarakat juga ingin pembangunan jalan tol tersebut segera terealisasi karena akan membawa pengaruh positif dalam perekonomian daerah.

Kemungkinan, masih terhambatnya pembebasan lahan tersebut disebabkan belum efektifnya komunikasi dan pendekatan yang dilakukan selama ini.

Untuk itu, pemangku kepentingan pembangunan jalan tol itu perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah sambil menyusun pendekatan yang sesuai dengan aturan.

Kalau sudah sesuai dengan aturan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam pembebasan lahan tersebut tidak perlu khawatir akan bermasalah dengan hukum di kemudian hari.

"Namun masyarakat juga diharapkan bersikap legowo dan terbuka, jangan karena ada kepentingan, lalu sewenang-wenang menetapkan harga," katanya.

Selain memaksimalkan pendekatan, pemangku kepentingan dalam pembangunan jalan tol tersebut diharapkan tidak terlalu banyak calo dalam pembebasan lahan.

"Kita dengar di lapangan ada pihak ketiga yang ikut campur sehingga fluktuasi harga begitu kencang," ujar Syah Afandin. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: