Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Ini, AP-II Bakal Genjot Pendapatan Anak Usaha

Tahun Ini, AP-II Bakal Genjot Pendapatan Anak Usaha Gedung Angkasa Pura II | Kredit Foto: Indoplaces.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura II akan menggenjot tiga anak usahanya pada 2017 untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari sisi bisnis nonaeronautika.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (29/1/2017), mengatakan saat ini kontribusi pendapatan masih didominasi oleh bisnis aeronautika.

Karena itu, dia mengatakan pada 2016, AP II membentuk anak usaha Angkasa Pura Propertindo (APP) dan Angkasa Pura Kargo (APK) yang melengkapi anak usaha sebelumnya, yaitu Angkasa Pura Solusi (APS).

"Kami berharap kontribusi bisnis nonaeronautika pada 2018 dapat mencapai 50 persen atau lebih terhadap total pendapatan perusahaan," katanya.

Awaluddin menuturkan ketiga anak usaha yang dimiliki oleh AP II diperkirakan dapat meraih pendapatan hingga Rp1,14 triliun pada 2017 atau kurang lebih 13 persen dari pendapatan AP II, yang berasal dari Angkasa Pura Solusi (APS) sebesar Rp667 miliar, lalu Angkasa Pura Kargo (APK) sebesar Rp443 miliar, dan Angkasa Pura Propertindo (APP) sebesar Rp38,7 miliar.

Dia menuturkan awal tahun ini ketiga anak usaha tersebut tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana bisnis yakni APP akan memulai bisnis perhotelan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu, kemudian APK mengembangkan "cargo village" (kawasan kargo) dan pengelolaan pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta, dan APS mulai fokus pada bisnis informasi, komunikasi dan teknologi.

Awaluddin menuturkan AP II saat ini tengah bertransformasi untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang mengoperasikan bandara kelas dunia di mana salah satu cirinya adalah kontribusi pendapatan terbesar bukan lagi berasal dari bisnis aeronautika, namun dari bisnis nonaeronautika.

Dia menambahkan fokus AP II ke depan adalah meningkatkan pendapatan dari bisnis nonaeronautika, sehingga dapat berkontribusi 50 present atau lebih terhadap total pendapatan perseroan.

"Kami optimistis target ini dapat tercapai pada 2018, sehingga pada tahun itu juga bandara-bandara AP II dapat disejajarkan dengan bandara berkelas dunia lainnya yang kontribusi pendapatan bisnis nonaeronautika lebih besar dari bisnis aeronautika," katanya.

Di samping fokus mengembangkan bisnis nonaeronautika, Awaluddin mengatakan pihaknya kini juga tengah mempersiapkan infrastruktur digital guna mewujudkan "smart connected airport" (bandara terpadu) di seluruh bandara yang dikelola perseroan.

"Konsep 'smart connected' airport ini diperkuat oleh sistem teknologi informasi untuk membuat setiap bandara lebih efisien dalam hal operasional, menghilangkan potensi kehilangan pendapatan, serta dapat menciptakan pendapatan dari lini baru," katanya.

Adapun, lanjut dia, konsep "smart connected airport" ini juga dapat memastikan tingkat pelayanan tetap terjaga di seluruh fasilitas yang ada di terminal, baik itu fasilitas keberangkatan maupun kedatangan, yang berujung kepada kepuasan bagi penumpang pesawat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: