Kredit Foto: Nytimes.com
Polisi tengah mencari salah satu pengusaha terkenal Brasil setelah ia menolak untuk menyerahkan diri sebagai bagian dari penyelidikan korupsi.
Eike Batista yang pernah menjadi orang terkaya di negara tersebut menjadi salah satu di antara sembilan orang yang mendapat surat perintah penangkapan pada Kamis sehubungan dengan skandal korupsi senilai US$100 juta.
Batista dituduh menyuap mantan Gubernur Rio Sergio Cabral sebesar US$16,5 juta untuk memenangkan kontrak pemerintah. Sementara itu, Cabral sendiri telah ditahan pada bulan Desember lalu. Menurut laporan, polisi gagal menemukan Batista ketika mereka menggerebek rumahnya di Rio de Janeiro. Dipercaya, ia mungkin telah melarikan diri ke New York menggunakan paspor Jerman.
Mengutip BBC di Jakarta, Senin (30/1/2017), pengacara Batista, Fernando Martins, mengatakan ia sedang bepergian dan berencana untuk menyerahkan diri sekembalinya di Brasil. Namun, polisi mengatakan mereka akan memberinya status buronan jika ia tidak segera menghubungi dan akan melakukan penangkapannya dengan bantuan Interpol.
Selama lebih dari satu dekade terakhir, Eike Batista dilihat banyak orang sebagai simbol kapitalisme Brasil. Dengan sosok yang tegas, royal, dan karismatik, ia membuat sebagian besar kekayaannya selama terjadinya booming komoditas yang membawa kekayaan besar ke Brasil.
Namun Batista juga menuai banyak kecaman. Ada yang mengatakan ia terlalu percaya diri dan menjual proyek kepada investor yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Dalam beberapa tahun terakhir, ia? selalu menjadi berita utama dengan segala macam masalah hukum, seperti tuduhan pencucian uang hingga penipuan di bursa saham.
Dalam prosesnya, ia dilaporkan telah kehilangan semua kekayaannya yang diperkirakan sekitar US$34 miliar. Beberapa pihak mengatakan Batista akan tetap menjadi simbol ekonomi Brasil di mana janji-janji palsu dari kekayaan besar berakhir dalam krisis dan pengadilan pertempuran.
Batista, 60 tahun, menghasilkan kekayaannya selama komoditas booming di Brasil pada dekade terakhir, dengan perusahaan konglomerat Grupo EBX miliknya yang mencakup bisnis pertambangan, minyak, galangan kapal, dan logistik. Pada 2012 ia tercatat sebagai orang terkaya ketujuh di dunia versi Majalah Forbes dengan kekayaan mencapai US$35 miliar.
Investigasi ini telah difokuskan pada hubungan antara anggota pemerintahan partai PMDB saat ini, mantan anggota pemerintahan Partai Buruh, dan beberapa pengusaha yang paling menonjol di Brasil atas kontrak di perusahaan minyak Petrobras dan perusahaan negara lainnya.
Lebih dari 100 orang, termasuk taipan properti paling kuat di Brasil, Marcelo Bahia Odebrecht, telah dihukum karena kejahatan seperti penyuapan, pemerasan, dan pencucian uang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement