Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Januari 2017, Ekspor Sulsel Didominasi ke Jepang

Januari 2017, Ekspor Sulsel Didominasi ke Jepang Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam menyatakan Jepang masih menjadi negara tujuan favorit untuk ekspor sejumlah komoditas sepanjang Januari 2017. Tercatat US$54,18 juta dari total ekspor Sulsel sebesar US$92,21 juta ditujukan ke Negeri Sakura.

"Ekspor Sulsel memang masih didominasi ke Jepang yang mencapai US$54,18 atau 58,76 persen dari total ekspor pada Januari ini," kata Nursam saat merilis perkembangan ekspor dan impor Sulsel di kantornya, Jalan Haji Bau, Kota Makasssar, Sulsel, Kamis (16/2/2017).

Selain Jepang, Nursam menyebut negara-negara tujuan ekspor untuk komoditas asal Sulsel tersebar di Amerika Serikat (US$11,4 juta) dan China (US$8,58 juta). Negara Jiran alias Malaysia juga cukup berkontribusi yakni sekitar US$6,67 juta.

Berdasarkan data BPS, nikel menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar mencapai US$50,7 juta atau 54,99 persen. Selain nikel, komoditas lain yang ikut andil yakni kakao (US$9,45 juta), ikan dan udang (US$8,47), serta biji-bijian berminyak dan tanaman obat (US$6,98 juta).

Nursam menjelaskan ekspor Sulsel pada Januari 2017 menunjukkan grafik yang tidak menggembirakan bila dibandingkan Desember 2016. Tercatat, penurunan sekitar 27,69 persen mengingat nilai ekspor Sulsel pada akhir tahun menembus US$127,5 juta.

"Meski begitu, ekspor Sulsel pada Januari 2017 masih lebih baik dibandingkan Januari 2016 yang mencatatkan US$78,41 atau ada peningkatan sebesar 17,61 persen," jelas Nursam.

Selanjutnya, Nursam menerangkan untuk impor, Sulsel bergantung pada China. Sulsel mendatangkan sejumlah komoditas dengan nilai US$52,02 juta dari total nilai ekspor US$97,46 juta. Artinya, terdapat 53,38 persen komoditas asal China yang masuk ke Sulsel sepanjang Januari 2017.

Menurut Nursam, mesin-mesin atau pesawat elektronik menjadi komoditas terbesar yang masuk ke Sulsel dengan nilai US$33,99 juta atau 34,87 persen dari total nilai ekspor. Selebihnya yakni bahan bakar mineral (US$16,8 juta), mesin listrik (US$9,41 juta), dan benda besi atau baja (US$3,3 juta).

Secara keseluruhan merujuk data BPS, nilai impor Sulsel pada Januari 2017 mengalami penurunan dibandingkan Desember 2016. Sebelumnya, nilai impor Sulsel pada pengujung 2016 menembus US$98,19. Toh begitu, nilai impor Sulsel pada awal tahun ini jauh lebih baik dibandingkan setahun lalu yang hanya mencatat US$54,15 juta.

BPS Sulsel juga menyampaikan laporan perkembangan pariwisata pada Desember 2016. Tercatat, ada penurunan kunjungan wisatawan mancanegara alias wisman sebesar 14,15 persen pada akhir 2016.

"Jumlah wisman yang masuk melalui pintu masuk Makassar menurun dari 2.261 kunjungan pada November 2016 menjadi 1.941 kunjungan pada Desember 2016. Terjadi penurunan 320 kunjungan atau 14,15 persen," katanya.

Nursam menjelaskan wisman yang berkunjung ke Sulsel melalui pintu masuk Makassar didominasi oleh lima negara. Rinciannya yakni Malaysia (1.017 kunjungan), Singapura (121 kunjungan), Mesir (87 kunjungan), Filipina (76 kunjungan), dan India (47 kunjungan).

"Jumlah wisman dari lima negara itu berjumlah 1.348 kunjungan atau sekitar 69,4 persen dari total wisman yang masuk melalui pintu Makassar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: